Berikut ini kisah seorang tentara Jepang yang hidup di persembunyian selama 30 tahun di hutan Filipina dalam mengemban tugas mencari informasi dalam sebuah misi pada perang dunia kedua.
Sisa Tentara Jepang pada Perang Dunia II
Seorang tentara Jepang yang bersembunyi di sebuah hutan belantara di Pulau Lubang di Filipina selama 30 tahun, dia menolak untuk percaya bahwa Perang Dunia II telah usai. Dia adalah Letnan dua Hiroo Onoda, seorang perwira intelijen yang bertugas mencari informasi dan bergerilya di hutan.
news.sky.com |
Berbagai upaya untuk meyakinkan dia agar menyerah telah gagal. Tentara Jepang ini tidak akan pernah menyerah sampai titik darah penghabisan, kecuali jika diperintahkan menyerah oleh komandannya. Dengan bersenjatakan senapan lama dan sebilah pedang samurai, Letnan Hiroo Onoda terus berjuang untuk negara.
Akhirnya Letnan Hiroo Onoda baru bersedia keluar dari hutan Filipina setelah mantan komandannya didatangkan pada tahun 1974, yang kemudian memerintahkan kepada Letnan Hiroo Onoda untuk menyerah.
Hiroo Onoda adalah seorang perwira intelijen tentara Jepang berpangkat Letnan dua yang bertugas mencari informasi dan tinggal di hutan dalam sebuah taktik perang gerilya. Letnan Hiroo Onoda dikirim ke pulau Lubang pada tahun 1944 dan diperintahkan untuk tidak pernah menyerah, rela melaksanakan tugas serangan bunuh diri dan tetap memegang teguh perintah atasan sampai bala bantuan tiba.
Dia bersama tiga tentara lainnya terus mematuhi perintah atasan meskipun ternyata Jepang telah menyerah pada tanggal 2 September 1945 kepada sekutu.
news.sky.com |
Terungkapnya Hiroo Onoda di Hutan Pulau Lubang
Pada tahun 1972 , Letnan Hiroo Onoda bersama 3 rekan prajurit lainnya yang masih hidup terlibat dalam sebuah kontak senjata dengan tentara Flipina, dan tembak-menembak tak terhindarkan demi menyelamatkan informasi tugas negara. Ketiga rekannya gugur semua di tempat itu, tapi Letnan Onoda berhasil melarikan diri untuk menyelamatkan informasi. Sejak itu dia menjalankan tugas negara seorang diri dengan bergerilya di hutan lebat dengan bersenjatakan senapan lamanya dan sebilah pedang samurai yang selalu menemaninya selama 30 tahun.
Insiden baku tembak tentara Filipina dengan tentara Jepang tersebut mengejutkan Jepang yang akhirnya pemerintah Jepang mengirim anggota keluarganya ke tempat persembunyian Onoda di hutan Filipina, tujuannya untuk menyampaikan kepadanya bahwa perang sudah berakhir.
Namun Onoda menolak untuk berhenti bergerilya, dia mengatakan bahwa upaya membujuk dia keluar dari hutan ini hanyalah hasil rekayasa rezim boneka bentukan Amerika Serikat yang dipasang di Tokyo. Onoda selamanya akan tetap percaya kepada perintah atasannya.
Onoda telah dilatih di sebuah sekolah intelijen militer di mana ia diperintahkan untuk bersikap curiga terhadap perintah siapapun yang mungkin telah didistribusikan oleh musuh atas nama militer Kekaisaran Jepang.
news.sky.com |
Sepulang dari Medan Tugas
Onoda di akhir tugas |
Ketika ditanya pada konferensi pers di Jepang tahun 1974 tentang apa yang telah ia pikirkan selama 30 tahun sebelumnya, ia mengatakan kepada wartawan, “Saya melaksanakan perintah”.
Setelah kembali dari 30 tahun berjuang di medan tugas, Hiroo Onoda melihat Jepang saat ini sangat berubah. Dia mengalami kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru sekarang ini.
Akhirnya pada tahun 1975 Onoda pindah ke Brasil dan memulai sebuah peternakan sapi meskipun ia terus melakukan perjalanan bolak-balik dari Jepang ke Brasil.
Perjuangan yang tak sia-sia
Onoda di awal bertugas |
“Saya tidak menganggap masa 30 tahun itu membuang-buang waktu” katanya dalam sebuah wawancara pada tahun 1995. “Tanpa pengalaman itu, saya tidak akan memiliki hidup saya hari ini”.
Akhirnya tentara berjiwa ksatria itu menghembuskan nafas terakhir pada tanggal 17 Januari 2014 di usianya yang ke-91 tahun. Onoda adalah figur seorang prajurit sejati yang gagah berani di medan perang dalam mengemban amanat tugas negara.
pertamax diamankan dulu nih mbak. waw bernar benar seorang kesatria yang luar biasa ya mbak. semoga sifat dan sikapnya di warisi generasi calon pemimpin bangsa ini
jiwanya patut dijadikan contoh…<br />jangan seperti mental org indonesia, mental ngere.. wekekekek…
menginspirasi sekali, pantang menyerah juga menjunjung tinggi amanat
pasti perjuangannnya berat banget ya mbak
luar biasa, patut jadi panutan para prajurit
wah 30 Tahun di tengah hutan. semangat perjuangannya emang patut di contoh ya mba.
woow lama banget ya 30 tahun ditengah hutan, kalau saya gak kuat kayanya begitu mbak<br /><br />waduh lama tak berkunjung kesini eh sudah pakai domain ya mbak
waooow benar benar prajurit yang hebat, semacam rambo, 30 tahun makan apa ya kira kira? hehehe
wah kok masih hidup ya dari perang dunia 2. Padahal itu sudah lama banget ya mbak. Luar biasa ya hiroo onoda itu 🙂
bukan main, salut untuk nasionalisme dan patriotisme nya
Lama benar ya mbak 30 tahun, salut benar tentang perjuangannya demi mengemban tugas mencari informasi
Oh begitu ya :p
hebat ya 30 thn di hutan saya saja yang bolak balik kampung kota bosen
niihh malam ke enam meninggalnya pahlawan negara onado berati..<br />sungguh pahlawan yang luar biasa yg berprunsip" saya melaksanakan perintah"
Onoda adalah prajurit ksatria yg patut kita teladani ya mas mas mbak mbak :)<br />makasih kebaikan kalian semua telah berkunjung, maaf saya terlambat bls komen n telat berkunjung balik, semoga kalian semua dilimpahkan rejekinya dunia akhirat oleh Allah SWT, amin 🙂