Sebuah situs bersejarah berupa bangunan kuno peninggalan Kerajaan Mataram ditemukan di Semarang. Sisa-sisa keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno ditemukan di Jawa Tengah yang ditemukan tersebut berupa tumpukan batu yang tertata cukup rapi dalam timbunan material tanah sedalam satu meter.
Seperti dilaporkan regional.kompas.com, penemuan situs kuno ini berada di dalam area tanah milik Sutopo, seorang warga Dusun Bubuhan, Kelurahan Mijen, Kota Semarang. Situs tersebut sudah dalam kondisi terpendam sehingga untuk mengetahuinya dilakukan proses penggalian atau ekskavasi. Lahan tersebut kemudian diberi batas dan tanda-tanda sesuai dengan ilmu arkeologi untuk kemudian dilakukan penggalian.
Ada beberapa titik penggalian situs dalam area seluas 9,3 meter persegi. Semua situs tertata rapi meskipun telah terpendam sejak lama.
“Situs ini dilihat dari ukurannya kemungkinan bentuknya bujur sangkar. Ini termasuk yang sedang karena kita bisa lihat dari bagian dasar dan sedikit tubuh bangunan yang digali ini,” ujar Koordinator Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Agus Tijanto, Senin (28/9/2015).
Penggalian pada situs tersebut dilakukan sejak Jumat (25/8/2015) kemarin dan dilakukan hingga Selasa (29/8/2015). Penggalian dilakukan oleh empat orang pekerja sejak dari pukul 08.00 WIB hingga sore pukul 16.00 WIB.
Ekskavasi sama sekali tidak menggunakan alat berat, melainkan mengunakan alat manual untuk menjaga agar situs tidak rusak.
Situs kuno yang digali tersebut diperkirakan adalah situs pada zaman Hindu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Sebenarnya situs ini pertama kali ditemukan oleh Pusat Arkeologi pada tahun 1976 silam, tetapi pada waktu itu belum sempat dilakukan ekskavasi. Baru pada tahun ini dilakukan ekskavasi pada situs tersebut untuk keperluan penelitian secara lebih mendalam.
“Tapi, untuk pastinya, situs peninggalan apa masih akan kita kaji di laboratorium dengan arang dan karbon,” ujar Agus Tijanto.
Salah seorang pekerja ekskavasi bernama Asmuni (50), mengatakan bahwa warga setempat semula tidak tahu jika ada situs peninggalan bersejarah masa lampau. Warga hanya tahu bahwa tempat tersebut adalah tempat angker dan tidak banyak orang yang berani melewati kawasan itu.
“Palingan kalau hari biasa ya saya yang lewat. Yang lain pada gak berani, katanya di sini banyak hantunya. Padahal, ada situsnya,” ujarnya.
Jangan lupa simak juga Masjid Baitul Futuh di Kota London Inggris Kebakaran