Gerhana Bulan Super (Supermoon) – Benar-benar gerhana bulan yang langka yang tidak akan pernah terjadi lagi hingga tahun 2033. Gerhana bulan darah (blood moon) atau disebut juga gerhana bulan super (supermoon) yang terjadi di luar angkasa kemarin benar-benar memukau mata para pengamat langit di seluruh dunia.
Mata seluruh pengamat luar angkasa di seluruh dunia terbelalak dan rasanya sulit tidak memandang langit pada hari Minggu (27/9/2015) tengah malam hingga hari Senin pagi kemarin. Pada rentang waktu gerhana bulan total juga terjadi bersamaan dengan “supermoon” atau Bulan Super.
Seperti dilansir Republika.co.id melalui Arab News , para pencinta langit bisa merasakan sebuah pengalaman yang memukau dimana bayangan Bumi terlihat menebarkan sinar kemerah-merahan pada bulan, ini merupakan hasil dari kombinasi langka gerhana dengan posisi bulan paling dekat dengan bumi pada tahun ini.
Peristiwa luar angkasa ini dikenal juga dengan “blood moon” atau Bulan Darah. Gerhana bulan ini bisa terlihat di Amerika Utara dan Selatan, serta beberapa bagian di Eropa, Afrika Utara dan Asia Barat.
Seperti dilansir VOA, “Supermoon” adalah saat dimana bulan terlihat lebih besar dan lebih terang daripada biasanya. Hal ini dikarenakan bulan berada pada orbit terdekatnya dengan Bumi pada saat tersebut. Karena orbit bulan tidak sepenuhnya bulat, maka jaraknya dari Bumi bervariasi hingga mencapai sekitar 49.900 km ketika melintasi Bumi setiap 27 hari.
Pada titik terdekatnya atau yang dikenal sebagai titik perigee, posisi bulan dapat berjarak hingga 363.104 km dari Bumi. Pada titik apogee atau titik terjauh, bulan berada di jarak 406.696 km dari muka Bumi. (Republika.co.id)
Jangan lupa simak juga 3 Pendaki Gunung Asal Jakarta Tersesat di Gunung Slamet Berhasil Ditemukan.
jangan hanya kagum tapi bersyukurlah
tafakur sambil tasyakur