Tentara KNIL adalah serdadu belanda yang terdiri dari orang-orang belanda, tentara bayaran dan sewaan dari negara lain serta warga pribumi (Indonesia) yang ditugaskan di wilayah hindia timur (Indonesia) pada zaman VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie). Orang Indonesia menyebutnya tentara kompeni atau kumpeni.
Gambar Tentara KNIL |
Pada tahun 1830 belanda membentuk satuan khusus angkatan perang yang tangguh untuk ditugaskan di wilayah hindia belanda (Indonesia) dan dinamakan Oost-Indische Leger (tentara hindia timur). Belanda mengontrak orang-orang mantan serdadu disersi dari eropa seperti Jerman, Belgia, Swiss, Perancis serta orang-orang Afrika barat (Ghana) untuk dijadikan serdadu yang handal di wilayah jajahan hindia timur.
Selanjutnya pada tahun 1836 raja Willem I memberikan predikat koninklijk untuk kesatuan tentara hindia timur ini, namun predikat tersebut tidak pernah digunakan selama satu abad. Kemudian pada tahun 1933 barulah tentara hindia timur ini secara resmi dinamakan Koninklijk Nederlands-Indihsce Leger yang disingkat KNIL.
Pada tahun 1936 jumlah serdadu KNIL yang berasal dari warga pribumi meningkat hingga 71% dari seluruh anggota serdadu KNIL. Mereka adalah orang ambon sebanyak 4000 orang, manado sebanyak 5000 orang, jawa sebanyak 13.000 orang. Total jumlah serdadu pribumi pada tahun itu adalah 30.000 orang.
Kemudian pada tanggal 27 desember 1949 belanda mengakui kedaulatan Indonesia melalui konferensi meja bundar di Denhaag. Akhirnya pada tanggal 20 juli 1950 kerajaan belanda memutuskan KNIL untuk dibubarkan. Selanjutnya pada tanggal 26 juli 1950 jam 00.00, KNIL resmi dibubarkan setelah bertugas di Indonesia selama 120 tahun.
Mantan tentara KNIL yang berasal dari warga pribumi waktu itu jumlahnya sekitar 60.000 orang. Berdasarkan kesepakatan dalam konferensi meja bundar, bagi mantan serdadu KNIL yang ingin masuk sebagai Tentara Republik Indonesia Serikat (APRIS) harus diterima dengan pangkat yang sama seperti ketika bertugas di KNIL.
Sekitar 5000 orang mantan serdadu KNIL yang berasal dari ambon ikut ke belanda dan tinggal disana hingga sekarang. Sedangkan mantan tentara KNIL yang masuk ke APRIS, pada tahun 1970 mereka mencapai pangkat Mayor Jenderal TNI dan berstatus sebagai ABRI.
Referensi:
Wikipedia
Gagasan Nusantara