Rubah Arktik adalah hewan jenis mamalia atau binatang menyusui, status mangsa omnivora atau binatang pemakan segalanya, ukuran panjang tubuh dari kepala hingga pangkal ekor mencapai 18-26,75 inchi (46-68 cm); panjang ekor mencapai 13,75 inchi (35 cm), berat tubuh sekitar 6,5-17 lbs (3 sampai 8 kg).
Rentang hidup rata-rata di alam bebas mencapai umur 3 sampai 6 tahun, mereka hidup dalam kelompok yang disebut Skulk atau Leash (mengendap atau tali).
Rubah Arktik memiliki bulu yang indah berwarna putih (kadang-kadang biru ke-abu-abu-an). Lapisan bulu tebal berwarna putih yang sangat subur tersebut berfungsi sebagai mantel yang bertindak sebagai kamuflase atau penyamaran yang sangat efektif ketika musim dingin.
Nuansa alam mereka sangat memungkinkan hewan ini untuk berbaur dengan salju yang terdapat di mana-mana. Ketika pergantian musim, mantel rubah ini ternyata juga bisa menghasilkan penampilan warna coklat atau abu-abu, sehingga ketika musim panas mereka bisa berkamuflase diantara tanaman dan batuan.
Penyesuaian warna ini sangat efektif untuk membantu rubah Arktik ketika berburu tikus, burung, dan bahkan ikan. Tapi di musim dingin mangsa sangat langka di daratan. Pada saat seperti itu, rubah Arktik akan mengikuti daerah utama predator beruang kutub untuk memakan sisa sisa dari mangsa yang dibunuhnya. Rubah Arktik juga akan memakan sayuran jika waktunya tersedia.
Seperti kucing, ekor tebal rubah ini berfungsi membantu menjaga keseimbangan tubuh. Tapi bagi rubah kutub, ekor atau “sikat” ini lebih berguna sebagai selimut yang hangat pada saat cuaca dingin.
Rubah Arktik betina melahirkan anak pada saat setiap musim semi sampai sekitar 14 ekor anak sekali melahirkan.