Daftar isi
Halo sahabat penggemar misteri… Kali ini saya akan bercerita tentang kisah nyata seorang tetangga saya di desa bernama Pak Umar yang pernah diganggu oleh makhluk halus genderuwo penghuni hutan jati.
Kampung saya merupakan sebuah desa yang dulunya banyak cerita penampakan hantu ketika pada waktu belum ada lampu listrik. Orang-orang dulu sering bercerita bahwa ketika akan ada orang meninggal dunia, mereka sering terpergok oleh penampakan hantu kuntilanak disertai bau wangi orang mati yang datang dari arah kuburan.
Terkadang orang-orang juga mengaku melihat keranda mayat berjalan sendiri malam hari ketika sedang terjadi wabah penyakit menyerang desa atau biasa disebut “musim pagebluk”, dan itu pertanda bahwa jumlah kematian warga akan meningkat. Simak juga Misteri Keranda Mayat Berjalan Sendiri di Musim Pagebluk.
Tapi sekarang desa saya sudah ramai dengan hingar bingar teknologi sehingga hantu-hantu disana sekarang mungkin pergi ke pinggiran desa dekat hutan. Apalagi sejak ada internet masuk desa, hantu-hantu lebih suka menyembunyikan diri karena mereka takut tertangkap kamera yang kemudian diupload ke facebook atau dimasukkan ke dalam blog juragan cipir sebagai bahan konten 😀 😀
Bagaimana ceritanya?
Silakan simak penuturan beliau berikut ini.
“Perkenalkan, nama saya Umar (nama samaran), Saat ini saya berumur 55 tahun. Saya dulunya adalah seorang pemuda yang terkenal pemberani di kampung saya. Saya tidak pernah takut sama yang namanya hantu. Setiap hantu yang mencoba menakuti saya bakalan dijamin kapok.
Kebetulan ayah saya adalah seorang jawara di daerah saya dan waktu itu beliau berperan sebagai petugas Hansip. Oleh karena itu saya mewarisi sifat pemberani sang ayah yang tidak kenal takut terhadap hantu maupun terhadap orang-orang jahat selama saya berada di jalan yang benar.
Namun ada satu hal yang paling saya takuti, yaitu saya paling takut sama hewan anjing. Saya sangat takut jika ada anjing menggonggong lalu mengejar saya. Tapi kalau soal hantu, saya tidak ada rasa keder sedikitpun meskipun saya tidak punya ilmu tentang penangkal hantu sedikitpun.
Pulang nonton film layar tancap melintasi hutan lindung
Ketika itu saya masih berusia 20an tahun, pada suatu tengah malam selepas nonton film layar tancap di desa seberang, saya berjalan seorang diri menyusuri jalanan setapak di hutan lindung sepanjang 3 km untuk menuju ke rumah saya. Hutan lindung tersebut terdiri dari 3 lapis, lapis pertama adalah hutan jati, kemudian lapis kedua adalah hutan yang terdiri dari pohon-pohon besar campuran, dan lapis ketiga adalah hutan pinus yang tinggi besar.
Hutan lindung tersebut begitu gelap pada malam hari, hanya ada seberkas sinar dari langit yang menerobos di sela-sela dedaunan pohon. Tidak ada suara apa-apa, kecuali hanya suara jengkerik mengerit disertai irama serangga malam yang saling bersahutan. Sesekali terdengar lengkingan suara Burung Dares menjerit merobek keheningan malam.
Perjalanan menerobos hutan lindung berjalan lancar. Lepas tengah malam saya berhasil memasuki pintu masuk desa saya dengan selamat pada pukul satu malam. Suasana desa tampak sepi dan lengang, tidak ada seorangpun yang saya jumpai di sepanjang jalan desa. Semua warga tampaknya tertidur pulas. Kedai kopi tempat orang-orang berkumpul malam itu terlihat sudah ditutup oleh pemiliknya.
Saya terus bergegas menuju ke rumah saya yang jaraknya sekitar 1 km dari pintu masuk desa. Rumah saya terletak di pinggiran desa sebelah utara, sedangkan saya memasuki desa dari pintu desa sebelah barat. Di sebelah utara rumah saya adalah sungai brantas, sedangkan sebelah barat rumah saya adalah hutan pinus yang terhubung dengan hutan karetan yang juga terkenal sangat angker. Simak juga Cerita Mistis Menonton Pertunjukan Wayang Kulit di Alam Gaib Hutan Karetan.
Gondoruwo menyerang dari atas pohon nangka
Ketika saya hendak mencapai rumah (sekitar 50 meter dari rumah), tiba -tiba bulu kuduk saya berdiri tegak. Setelah itu kepala saya terasa seperti diguyur air pancuran dari atas. Saya mengira bahwa malam itu hendak turun hujan. Tapi saya merasakan ada keanehan karena air tersebut terus mengguyur kepala saya tanpa henti dan disertai bau pesing persis seperti bau air kencing manusia.
Lantas saya mendongak ke atas, dan apa yang terjadi?
Saya melihat sesosok makhluk bertubuh tinggi besar dan berwarna hitam legam berdiri di atas pohon nangka besar sambil terus menerus mengencingi kepala saya. Saat itu pula saya menyadari bahwa ternyata saya sedang dikencingi oleh hantu gendruwo dari atas pohon nangka.
Tapi saya bukannya takut, justru saya malah memakinya habis-habisan. Saya menantangnya untuk berkelahi. “hai gondoruwo keparat, turun kau kalau berani !! ayo kita berantem secara jantan !!” tantang saya.
Mendengar tantangan saya, gondoruwo bukannya turun melayani tantangan saya, tetapi ia malah tertawa terbahak-bahak sambil terus mengencingi saya dengan bau pesing yang tajam. Bau air kencingnya benar-benar pesing, seperti bau toilet umum yang lebih dari seminggu tidak dibersihkan. Bahkan bukan hanya kepala dan rambut saya saja yang basah kuyup, tetapi juga baju serta celana yang saya gunakan juga basah semua.
Gondoruwo melesat terbang ke arah hutan jati
Mendengar suara gaduh yang saya timbulkan, maka para tetangga keluar rumah dengan membawa lampu senter lalu menunggu di depan rumah masing-masing. Sesekali mereka mengarahkan lampu senter ke arah saya. Jarak masing-masing rumah pada waktu itu sangat berjauhan, sekitar 30 meter antar rumah. Maklum pada waktu itu kampung saya desa banget.
Ketika tetangga semakin banyak yang keluar rumah, maka hantu genderuwo tersebut langsung terbang ke arah barat disertai suara tawa terbahak-bahak, ke arah hutan jati yang saya lintasi tadi sepulang nonton film layar tancap. Ia melesat dengan diikuti suara angin topan yang hingga menggoyang pepohonan. Namun pada saat itu pula rasa merinding bulu kuduk saya mulai hilang. Rupanya gondoruwo tersebut adalah penunggu hutan jati yang telah mengikuti saya sejak tadi.
Seperti dalam kepercayaan masyarakat jawa, gondoruwo adalah hantu paling usil. Selain suka mengencing orang lewat, mereka juga suka mengganggu orang dengan keusilan-keusilan lainnya. Untuk lebih jelasnya silakan simak 10 Kebiasaan Hantu Genderuwo Yang Perlu Kamu Tahu.
Setelah itu saya bergegas menuju rumah saya yang tidak jauh dari situ dan langsung disambut oleh para tetangga yang berkumpul di depan rumah saya. Lantas saya bercerita kepada mereka tentang apa yang baru saja saya alami.
Tapi anehnya, para tetangga tidak mendengar suara tawa gondoruwo yang menurut saya cukup keras. Mereka juga tidak melihat pepohonan bergoyang terkena tipuan angin topan bawaan si genderuwo tersebut. Dan anehnya lagi, rambut dan baju saya yang tadinya basah kuyup ternyata kering lagi, seperti tidak pernah terkena air setetespun.
Untuk menghilangkan rasa penasaran, saya mengajak warga untuk melihat ceceran air kencing gondoruwo di bawah pohon nangka besar tadi, dan ternyata tidak ditemukan setetes pun air sisa kencing si gondoruwo. Ternyata semua itu hanya tipuan saja. Gondoruwo telah menyihir saya dengan seolah-olah ia mengencingi saja. Akhirnya saya menyadari bahwa ternyata makhluk halus tidak bisa mencederai manusia secara nyata. Mereka hanya bisa melakukan tipuan saja.
Demikian cerita saya tentang pengalaman ditakutin hantu genderuwo ketika saya masih remaja. Untuk episode berikutnya saya akan bercerita tentang pengalaman saya melihat penampakan hantu pocong menjaga jarak di atas air sungai berantas. Mengapa saya menyebutnya hantu pocong menjaga jarak? Karena hantu pocong tersebut bisa secara otomatis menjaga jarak antara dirinya dengan saya agar ia tidak bisa saya tangkap. Ketemu hantu? Siapa takut !!”
Jangan lupa simak juga Hantu Glundung Pringis Penunggu Pohon Kelapa.