Oleh karena pasar tradisional ini cukup terkenal di kawasan ini, terutama warga kecamatan Kalipare bagian barat. Terletak di balik hutan jati yang luas dan jauh dari kota, pasar panggang lele berada di desa Arjowilangun yang menyandang gelar 4 Desa Terbaik di Jawa Timur.
Tentu saja untuk mendapatkan prestasi tersebut tidak mudah begitu saja, tetapi memerlukan kekompakan warga dalam bergotong royong baik secara fisik maupun materi dalam memajukan desanya.
Pasar panggang lele (pasar pangganglele) mulai ramai sejak pagi hari hingga tengah hari. Di pasar ini menjual berbagai kebutuhan pokok seperti pasar-pasar tradisional lain pada umumnya, namun ada satu hal yang mungkin tidak ditemukan di pasar lain, yaitu ikan mujaer (mujair).
Ikan mujaer selalu ada di pasar ini setiap hari karena ikan-ikan tersebut berasal dari para pedagang ikan yang menjual ikan mujaer khas bendungan sutami. Tetapi untuk penyedia ikan air tawar terbesar di daerah sini adalah Karangkates, anda bisa menemukan berbagai macam jenis ikan air tawar yang sudah masak dan siap dihidangkan. Silakan tengok juga Menikmati Ikan Bakar di Dam Lahor Karangkates.
Selain itu jajan pasar khas Malang seoerti cenil, lopis, gethuk, jemblong, sagu, kicak, dan sebagainya bisa anda temukan disini untuk sarapan pagi.
Anda tidak perlu membayar ongkos parkir kendaraan disini karena parkir disini dikella oleh swadaya masyarakat dimana mereka tidak memungut uang bagi siapapun yang belanja di pasar ini. Maka tidak keliru jika desa Arjowilangun menyabet gelar sebagai salah satu dari 4 desa terbaik di jawa timur.
( i ) Anda ingin tahu lebih banyak tentang arjowilangun? Jangan lupa sempatkan 5 menit menyimak liputan saya sebelumnya, yaitu Nonton Perayaan Leang-Leong di Arjowilangun Yuk !. Anda akan benar-benar menyaksikan budaya unik khas arjowilangun yang tidak bisa anda temukan ditempat lain.
Keren nih kalau pasar tradional bisa ikut terangkat, jadi bisa dikenal kawasan dusun Lelenya ya Mba. 😀
ntar kalau lagi tur wisata ke malang jangan lupa mampir ke pasar panggang lele ya mas hehehe 😀
Iya Mba Indri, kemarin saya ke Malang malah tidak tahu kalau ada pasar yang namanya unik seperti pasar lelel 😀
Pasar tradisional dimana-manapun tentu menjadi dan memiliki ciri khasnya masing-masing, apalagi dari namanya aja sudah panggang lele, tapi saya yakin ngga ada yang dagang panggang lele kan?
wah hebat nih prasal tradisionalnya, itu loh tanpa ada pungutan uang parkir … Coba kalau di setiap pasar daerah parkirnya geratis ya … 🙂
Tentunya paling murah kalau belanja dapur bagi ibu-ibu di pasar tradisional ini ya, buk Indri. Bisa menghemat pengeluaran keluarga dan bagi penjual hasil pertanian dapat dijadikan untuk menyokong biaya pendidikan anak..
pasar tradisional sekarang ini sudah semakin tergerus oleh pasar yang lebih berkedok modern,nahasnya mereka sering melupakan jasa-jasa dari sebuah pasar tradisional,yang merupakan cikal bakal pasar modern,pusat perbelanjaan lainya….bangsa yang hebat adalah bangsa yang masyarakatnya tidak melupakan sejarah…hmmm mantep jeng indri…semoga pasar2 tradisional kita tetap eksis…jaya di udara..
semoga aja pasar tradisional semakin diperhatikan ya mas sama pemerintah daerah setempat :)<br /><br />jangan lupa mampir kesini beli lopis ya mas kalau pas ke malang hehehe 😀