Setiap pagi berangkat sekolah, sepulang sekolah bekerja membantu kedua orang tua, sorenya ngaji dan lalu belajar alias sinau. Setelah dewasa kedua anak kembar itu mulai bekerja. Namun ternyata nasib mereka tidak sama.
Yang satu pergi ke kota dan memiliki bisnis yang sukses, namun satunya lagi hanya bekerja dirumah membantu orang tua berjualan di pasar.
Suatu hari ibunya jatuh sakit. Lalu sang ayah menelpon anak yang di kota.
“nak, pulanglah sebentar. Ibumu sedang sakit” pinta si Ayah.
Anak menjawab, “maaf yah, saya masih sibuk banyak urusan, ntar kalau sudah sibuk saya akan pulang”.
Besoknya ayah menelpon lagi, “nak, pulanglah sebentar, ibumu sakit keras”.
Anak menjawab, “sebentar yah, saya masih ada urusan yang gak bisa ditinggal. Nanti berapapun biayanya dirumah sakit biar saya yang bayar.”
Besoknya lagi si ayah menelpon lagi yang ketiga kalinya, “pulanglah nak… bukan uangmu yang ibu mau, tapi ibumu ingin melihatmu sebentar saja karena teringat masa kecilmu”.
Anak menjawab, “maaf yah, jika aku pulang sekarang maka bisnis saya akan merugi. Sabar dulu yah, saya pasti pulang jika urusanku telah selesai sebentar lagi.”
Besoknya pagi-pagi si ayah menelpon, “baiklah nak, sekarang selesaikan urusanmu sampai selesai. Karena ibumu sudah tidak menanyakanmu lagi.
Mendengar jawaban itu, sang anak pikirannya tidak enak. Pagi-pagi ia langsung pulang seketika dengan diantar mobil mewah oleh karyawannya.
Sesampai di rumah, ternyata banyak orang berkumpul di halaman rumah. Lantas dia curiga, ada apa gerangan… lalu dia menemui ayahnya di ruang tamu.
“ayah, dimana ibu?” tanya si anak.
“ibumu di dalam nak”. jawab ayah.
Lalu si anak masuk ke kamar tempat ibu biasanya tidur, tetapi ia tidak menjumpai ibu. Kecuali dia hanya melihat ada tubuh terbaring di ruang tengah yang ditutupi selimut dan berbau wangi. Dalam hati berkata, sepertinya ada orang mati di rumah ini.
Seketika itu ia bertanya kepada ayah, “ayaah..!! siapa yang mati ini?”
Ayah menjawab, “dia ibumu nak..”
Ibuuuu…!!! maafkan aku ibuuu…. maafkan aku atas segala kesalahanku…. aku telah mengabaikan kasih sayangmu terhadapku….. maafkan aku ibuuu….!!
Si anak yang kaya raya tersebut menangis sejadi-jadinya. Tetapi sudah terlambat. Kini sang ibunda tercinta telah pergi ke pangkuan ilahi dan tak akan kembali lagi untuk selama-lamanya.
cielsbm.org |
Cobalah kita renungkan! Ternyata kasih anak jauh tak tak sebanding dengan kasih ibu. Kasih anak sepanjang jalan, kasih ibu sepanjang masa.
Semoga bermanfaaat.
selagi masih ada kesempatan…harus berusaha sebaik mungkin membahagiakan orang tua…meski hanya dengan tersenyum dan tak bermuka kusut di depannya ya mbak…
benar sekali mas,,, apalagi surga terletak di kaki ibu. hmmm…<br />makasih pertamaxnya 🙂
Kasih ibusepanjang masa, kasih anak sebatas mata hehehe, Ibu ibarat mata bagi tubuh kita, jika salah satu anggota tubuh ada yang terluka sang mata akan menangis, namun jika sang mata yang terluka, anggota tubuh lain takkan ikut merasakan nya
benar sekali mas,,, begitulah ibaratnya. kasih sayang ibu kpd jauh lebih besar dari ksh sayang anak kpd ibunya…
nice:)
thanks apresiasinya 🙂