Namun siapa sangka di usia nya yang kala itu menginjak 3 bulan, aku dibuat pusing olehnya. Gara-garanya anakku itu setiap kali tidur malam baru 1 jam sudah kembali bangun, karena tidak biasanya dia seperti itu dan kebanyakan bayi pada umumnya. Bukan karena lapar, tapi rewel ingin tidur sambil di gendong, akhirnya aku, istriku dan mertuaku saling gantian menggendongnya hingga ia tertidur kembali.
Saat di turunkan dari gendongan ke tempat tidur, tidak berapa lama kemudian ia terbangun lagi, sungguh-sungguh melatih kesabaran, apa lagi saat itu dalam bulan ramadhan di samping itu pula di tempat kerjaku sedang ada asesor untuk re-akreditasi perguruan tinggi, untuk itu aku perlu tenaga ekstra dengan cukup istirahat. Karena aku sangat menyayanginya, aku tak peduli dengan semua itu, yang penting anakku tidak rewel dan tidur seperti biasanya. Hal itu terjadi setiap malam, hmmm mungkin ini salah satu ujian yang diberikan padaku.
Pada suatu malam ketika aku sedang menggendong, teringat dalam pikiranku aku pernah mempelajari ilmu ajian sirep untuk anak-anak yang rewel, ah kenapa tidak dari kemarin aku ingat itu. Ketika akan merapal ajian itu, aku diliputi kebimbangan, bagaimana tidak, ajian itu sudah lama tidak pernah aku gunakan lagi, terlebih aku pernah di nasihat oleh orang yang ku percaya, bahwa aku harus membuang dan tidak menggunakan mantra atau ajian seperti itu lagi (dalam bahasa sunda disebut Jangjawokan).
Bukan karena tidak ampuh atau bertentangan dengan agama melainkan untuk anak kecil sebaiknya tidak “dirasuki” ajian-ajian seperti itu. Dalam kebimbangan itu akhirnya ku putuskan untuk menggunakannya, percaya atau tidak ternyata setelah ku bacakan ajian itu, anak ku kembali tidur pulas walau hanya 4 jam sekali dia bangun, kuanggap suatu kemajuan. Akhirnya setiap malam sebelum tidur ia ku bacakan ajian itu.
Seminggu kemudian seolah sudah “kecanduan” ajian itu, anak ku harus selalu dibacakan ajian itu setiap kali hendak tidur, aku pun merasa khawatir akan ada apa-apa di kemudian hari. Aku pun dilanda kebingungan kembali bagaimana melepaskan anakku dari ajian itu.
Saat itulah aku pun diberikan petunjuk melalui mimpi, dalam mimpi itu aku melihat seseorang sedang membaca doa nurbuwat berulang-ulang. Aku pun tersentak bangun dari tidur dan memikirkan maksud dari mimpi itu, saat itu juga aku tersadar betapa bodohnya aku, kenapa tidak membacakan doa nurbuwat juga untuk anakku agar tidak rewel, padahal aku sudah menghapal dan sering membacanya. Ya itulah manusia kadang perlu kesalahan untuk sesuatu yang benar di kemudian hari.
Sejak saat itu, aku pun sering membacakan doa nurbuwat untuk anakku sebelum tidur, memang satu dua hari belum terasa pengaruhnya, namun sesuatu yang dilakukan secara rutin lama kelamaan akan terlihat dan terasa hasilnya. Alhamdulillah berkat doa itu anakku tidak rewel lagi sampai sekarang. Semoga artikel ini menjadi pelajaran khusunya bagiku dan para pembaca umumnya.
Semoga bermanfaat. Jangan lupa baca juga Ternyata Menulis Membawa Berkah.
Penulis : Dede Suhendi
(Terverifikasi)
Address : Perum Panorama, Kab. Purwakarta, Jawa Barat
Facebook : Sheva Dede
Google+ : +Dede Suhendi
Ajarin donk doa nya 😀
asalkan mau tukeran ngajarin ilmu terawangan gak masalah ya mas Dede 😀 😀 😀
ha..ha…boleh juga tuh saran dari mbak Indri
Makasih