Mengenal Jembatan Beli di Barat Dam Karangkates

Halo juragan… Jembatan Beli adalah jembatan penghubung jalan yang terbuat dari kerangka besi yang menyelubung di bawah, samping dan atas jalan. Biasanya jembatan beli melintang di atas sungai untuk menghubungkan jalan raya yang terputus oleh sungai besar.

Bagi anda yang tinggal di Malang Selatan, tepatnya di daerah sekitar selatan Karangkates seperti kecamatan Kalipare dan kecamatan Donomulyo, pasti anda tidak asing dengan jembatan legendaris yang satu ini, yaitu Jembatan Beli yang terletak di sebelah barat waduk sutami atau bendungan sutami (atau biasa disebut Dam).

Secara administratif, jembatan beli ini berada di wilayah perbatasan antara Desa Sukowilangun di kecamatan Kalipare dan Desa Karangkates di kecamatan Sumberpucung, dan sekaligus berada di perbatasan antara kabupaten Malang – Blitar. Akan tetapi karena letaknya lebih dekat dengan Karangkates, maka masyarakat lebih sering menyebutnya sebagai jembatan beli karangkates.

Dibawah jembatan beli ini terdapat sungai yang berasal dari air pembuangan yang selesai digunakan untuk menggerakkan turbin generator listrik di waduk sutami. Air limbah yang tetap bersih ini mengalir ke arah barat dan melintas di bawah jembatan beli, lalu bertemu degan air sungai lain yang berasal dari sungai kalibiru di utara.

Jembatan beli ini terdiri dari dua buah jembatan, yaitu jembatan beli lama yang berukuran sempit (mobil tidak bisa bersimpangan) yang terletak di sebelah barat dan jembatan beli baru yang berukuran 2 kali lipat lebih lebar (bisa untuk bersimpangan mobil) yang terletak di sebelah timur.

READ  4 Hidden Gem di Singapura yang Harus Anda Kunjungi

Jembatan beli lama dibangun pada tahun 1972 bersamaan dengan dimulainya pembangunan Waduk Ir. Sutami di Karangkates, dan jembatan beli ini memang sengaja dibangun sebagai pengganti jembatan lama atau tretek yang kini terendam air sungai brantas.

Sedangkan jembatan beli baru dibangun sekitar tahun 2005 untuk menggantikan jembatan beli lama yang sudah tidak layak pakai. Akan tetapi, hingga hari ini kedua jembatan ini masih bisa digunakan melintas meskipun kendaraan lebih suka memilih jembatan beli yang baru karena jalannya lebih bagus serta lebih lebar.

Jembatan beli ini memiliki peranan yang sangat penting bagi warga yang tinggal di wilayah selatan waduk sutami karena jembatan ini merupakan satu-satunya akses bagi warga Kalipare dan Donomulyo untuk menuju kota Malang.

Semeentara itu di sebelah utara jembatan beli ini terdapat jembatan kereta api yang membentang dari timur ke barat yang menghubungkan antara stasiun Sumberpucung dan stasiun Poh Gajih. Jembatan kereta api ini dibangun oleh Belanda pada jaman pemerintahan kolonial, namun jembatan kereta api yang lama telah dibongkar dan digantikan dengan jembatan kereta api baru yang dibangun selama setahun pada tahun 1996-1997.

READ  Flying Fox di Pantai Selatan Balekambang

^^ Jangan lupa lihat juga Nonton Perayaan Leang-Leong di Arjowilangun Yuk !

Gambar Gravatar
Saya hanyalah seorang blogger biasa yang ingin berbagi pengalaman kepada pembaca melalui blog ini. Ilmu yang bermanfaat harus disampaikan kepada orang lain sebelum kita kembali padaNya. Indri Lidiawati

10 komentar

  1. Gambar Gravatar Indra Kusuma Sejati berkata:

    Keren benar bisa mengeksplore sebuah jembatan menjadi sebuah artikel yang menrik seperti ini Mba, memang Indonesia itu memiliki tempat wisata alam yang indah, dan bila setiap orang dapat melakukan hal yang sederhana seperti ini, maka tidak menutup kemungkinan akan mendatanag devisa bagi daerahnya ya Mba. 😀

    1. siapa tahu nantinya banyak turis yg ingin mengunjungi waduk sutami ya mas, lalu mampir mengunjungi jembatan beli juga hehehe 😀

  2. Maaf mbak lagi blusukan nyari apa yah? kox kejembatan segala hehe…

    1. yg jelas nyari bahan artikel mas iqozen hehehe 😀 biasanya seorang blogger selalu mengabadikan momen apapun yg dilihatnya di sepanjang jalan 😀

  3. @IQROZEN : mbak Indri bukan blusukan tapi dia punya kenangan manis sama pacaranya di jembatan ini …. 🙂

  4. Salam kenal mbak,
    Makasih udah share beberapa poto tentang Kalipare.. Saya pernah tinggal lama disana, meski sekarang harus pindah ke kota Malang dan sedang merantau di Ibukota.. Kalipare ini banyak kenangan, termasuk jembatan beli ini.. Tak asing bagi saya jembatan ini, dari dulu yg cuma satu hingga ada dua.. Dulu setiap minggu pasti lewat sini, apalagi kalo jalan di bendungan Sutami ditutup karena udah malem.. Rada melatih nyali sih kalo lepas maghrib.. Hahahaha.. Anyway, thank a lot mbak for your picture.. Nice..

    1. salam kenal juga mas Doneh… wah keren tuh punya kenangan dengan jembatan beli dr satu hingga dua 😀 semoga aja kerasan di kota malang, saya tak tetap di desa aja biar bs lewat jembatan beli setiap hari hehe 😀

  5. Wah, beruntunglah masih bisa menikmati jembatan beli itu mbak. Kalo disuruh memilih tinggal di Jakarta atau di Kalipare, saya akan memilih tinggal di Kalipare. Nggak ada macet, nggak ketemu banyak orang stres dijalan, hahaha. Anyway, yang paling inget saya lewat jembatan beli yg lama, waktu berangkat sekolah di Kepanjen naik L300, pagi buta, bareng orang jual ikan, kadang kalo beruntung bareng kambing. Sampe sekolah ya parfumnya kalo nggak bau ikan ya bau kambing atau mix bau ikan ma kambing. Hahahaha..

    1. berarti rumahnya arjowilangun ya mas kalau naik elsapek 😀

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *