Perlunya Berhati-hati Dalam Menilai Seseorang

Halo juragan… Dalam laut dapat diduga dalam hati siapa yang tahu. Orang yang kelihatannya jahat belum tentu jahat dan orang yang kelihatannya baik belum tentu baik. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam menilai seseorang.

Berikut ini ada sebuah kisah inspirasi dari seekor burung gereja yang patut kita jadikan pelajaran dan kita ambil hikmahnya.

festivalsungaicarang.com

Pada suatu sore hari ada seekor burung gereja yang kehujanan di atas pagar. Dia tidak menemukan tempat berteduh. Akhirnya si burung gereja kedinginan dan jatuh ke pinggir jalan. Lalu di pinggir jalan dia menggigil dan hampir mati kedinginan.

Bersamaan dengan itu datanglah seekor kerbau yang hendak lewat di jalan itu. Kerbau itu berjalan melangkah tepat di atas si burung gereja. Lalu kerbau itu mengeluarkan kotoran alias beol dan jatuh mengenai si burung gereja.

READ  Cara Mengoptimalkan Admin Blog / Website Paling Benar

Kontan saja si burung gereja marah-marah. Si kerbau dicaci-maki habis-habisan dan dituduh hendak membunuhnya. Kerbau itu juga dikatakan sebagai makhluk tolol yang tidak punya perikehewanan. Mendengar cacian itu si kerbau meminta maaf karena tidak tahu kalau ada burung kecil disitu, lalu si kerbau pergi melanjutkan perjalanan.

Tapi apa yang terjadi setelah itu? Ternyata kotoran kerbau memberikan rasa hangat pada tubuh si burung gereja yang sedang kedinginan dan hampir mati itu. Burung gereja akhirnya bisa berjalan, lalu bisa berlari dan akhirnya bisa terbang. Tapi ketika terbang setinggi satu meter, dia terjatuh lagi. Lalu terbang lagi dan jatuh lagi. Begitu seterusnya.

Sampai akhirnya ada seekor kucing yang melihat burung gereja itu. Kucing datang dan langsung menerkam. Burung gereja meronta dan berteriak minta tolong.

Tapi apa yang terjadi? Ternyata kucing itu hanya mendekap dan menjilati tubuh si burung gereja yang kedinginan. Lalu si burung merasa nyaman dan akhirnya berterima kasih kepada kucing karena merasa disayang dan merasa dilindungi. Saking asyiknya dijilati kucing, maka akhirnya burung gereja itu tertidur.

READ  Memanfaatkan Moment Penting Untuk Mencari Uang

Kucing terus menjilati tubuh si burung gereja yang tertidur hingga sampai bulunya bersih. Setelah bulu burung gereja itu bersih dan tidak ada sehelaipun yang menempel di tubuh, lalu kucing itu memakannya.

Pelajaran apa yang bisa anda petik dari kisah ini? Semoga anda bisa menemukannya.

Gambar Gravatar
Saya hanyalah seorang blogger biasa yang ingin berbagi pengalaman kepada pembaca melalui blog ini. Ilmu yang bermanfaat harus disampaikan kepada orang lain sebelum kita kembali padaNya. Indri Lidiawati

20 komentar

  1. terima kasih atas ceritanya sist indri memang kita harus berhati-hati dalam menilai seseorang jangan sampe seperti si burung gereja tadi 🙂

    1. makasih juga pertamaxnya sista 🙂 semoga kita tdk ceroboh dlm menilai seseorang ya sist 😉

  2. yah yang baik sama kita bisa saja emang bener bener melakukannya secara tulus sama kita, tapikan hati manusia bisa berubah kapan saja, yangg baik bisa jadi jahat dan begitu pula sebaliknya, jadi emang jangan terlalu cepat menilalah.. karena bisa berkahir dengan kekecewaan…:D duch jadi galau heheh

    1. benar sekali mas Ahmad zaelani 🙂 makasih tambahan penjelasannya, krn memang sprti itu manusia adanya jd kita jgn buru2 memvonis seseorang ya 😉

  3. ini sama dengan orang marah dan memberi nasehat <br />orang marah itu pertanda sayang kepada kita dan ingin kita kembali ke jalan yang benar<br />orang menasehati kita belum tentu dia ingin menyelamatkan kita terkadang itu adalah suatu trik yang di gunakan untuk menjerumuskan kita

  4. pelajaran yang bisa dipetik dari kisah tersebut adalah kita jadi tahu bahwa tai kebo itu anget oom<br /><br />hwekekekeke 😀

  5. Gambar Gravatar Muya Devoteeshonesty berkata:

    Hehee yeah jangan menilai orang asal&quot;an ..<br />Wooohh si kucingnya pinter bangett..<br />Mau makan mangsa dengan cara ygv halus

  6. saya pernah baca cerita ini di salah satu facebook fanpage tapi beda versi mbak…tapi intinya sih sama yaitu dibeolin (ups maaf) kerbau sama didekap n dijilati kucing. Malah sudah saya jadikan draft juga untuk diposting…yah keduluan deh *tepok jidat

  7. kucing yang pintar dan burung yang kurang pintar 😀

  8. Untuk jaman sekarang yang serba manis di depan memang harus berhati-hati mbak..memang tidak semua tapi memang kebanyakan makasih mbak<br />tampilan baru dari hp sudah terlihat GA nya dan lebih cerah

  9. suatu hal yang menurut kita baik belum tentu hal tersebut baik untuk kita, demikian juga sebaliknya.<br />sejujurnya, saya pernah menggerutu oleh suatu keadaan yg saya alami. menurut saya keadaan tersebut menjengkelkan. Tapi justru keadaan itulah yang ternyata membantu saya terhindar dari sesuatu yang buruk.

  10. Kita perlu bersikap husnuzon (bersangka baik) terhadap orang lain. Bukankah begitu buk Indri?

  11. sebuah renungan dalam kehidupan yah mbak :)<br />banyak sekali kepentingan lain didunia ini terkadang bila hanya melihat satu pohon saja kita dikatakan egois tetapi bila lihat nya hutan sebuah perjuangan dgn berbagai kepentingan :d

  12. menilai seseorang bukanlah hal yang mudah ya mba

  13. Benar mba, kalimat ini yang saya suka &quot;Kucing terus menjilati tubuh si burung gereja yang tertidur hingga sampai bulunya bersih. Setelah bulu burung gereja itu bersih dan tidak ada sehelaipun yang menempel di tubuh, lalu kucing itu memakannya.&quot; 😀

  14. kita memang gak bisa menilai seseorang dari luarnya, ya. berburuk sangka itu gak baik, tapi jangan juga terlalu mudah percaya 🙂

  15. Gambar Gravatar Ustadz Muhammad Adam Hussein berkata:

    betul memang ini bisa membuat kita bersikap bijak terhadap menilai orang.<br /><br />Jangan hanya objektif diperlukan juga subjektif agar kita tahu yang sebenarnya.

  16. Quote nih mbak :<br /><br /><b>Jangan menilai orang dari penampilanya</b>

  17. lama gk main ke sini hehehe.. gimana ni kbar admin blog 😀

  18. seringkali kita menilai seseorang dari penampilannya dan sikapnya padahal belum tentu yang kelihatannya baik dan sopan mempunyai hati yang baik pula, makasih buat renungannya mbak, sangat bermanfaat 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *