Parrot Astrology, Meramal Masa Depan Dengan Burung Parkit

Halo juragan… Parrot Astrology adalah burung dari jenis parrot (betet, beo, parkit atau bayan) yang digunakan oleh orang-orang India untuk meramal nasib masa depan. Teknik meramal ini berasal dari india selatan dan memperoleh populer di singapura.

Burung parkit yang digunakan meramal masa depan biasanya adalah parkit hijau, dan itu dianggap lebih manjur menurut teori ramalan mereka. Meskipun setiap peramal memiliki gaya keunikan sendiri-sendiri, tetapi para peramal ini memiliki kesamaan dalam hal yang mendasar. Proses meramal dimulai dengan pertanyaan dari para klien seraya menyebutkan namanya, lalu peramal menetapkan hitungan sejumlah kartu berdasarkan kosmologi India.

Mereka kemudian akan membuka sangkar burung parkit, lalu burung tersebut akan berjalan keluar dan memilih kartu untuk menentukan nasib sang klien. Setelah ada kartu yang dipilih, maka burung parkit tersebut kembali masuk ke sangkarnya. Setelah itu peramal akan membaca nasib sang klien di masa depan.

READ  Cerita Hantu Tu-po Membalas Dendam ke Kaisar China Kuno

Hebatnya, di India ada satu burung Parrot Astrology yang bernama Mani berhasil memprediksi pemenang yang benar untuk semua Piala Dunia 2010 FIFA pada perempat final serta Spanyol-Jerman pada semifinal. Sayangnya, burung tersebut kehabisan energi mistis-nya ketika memprediksi hasil pertandingan final.

Meskipun Mani pernah mengangkat ketenaran burung parrot astrology, namun kini burung parrot nyaris kehilangan ketenarannya lagi. Orang-orang singapura mulai kurang percaya terhadap kemampuan mistik burung parkit untuk memprediksi masa depan, dan sebagian besar pendapatan parrot sekarang ini berasal dari wisatawan yang menyukai burung parrot. Jumlah mereka kini berkurang. Oh nasibmu burung parrot…

READ  Seram! Hantu Kemalaman (Buka pintu,...Buka Pintu,..)

^^ Jangan lupa baca juga Haruspicy, Ramalan Masa Depan Bangsa Romawi.

Gambar Gravatar
Saya hanyalah seorang blogger biasa yang ingin berbagi pengalaman kepada pembaca melalui blog ini. Ilmu yang bermanfaat harus disampaikan kepada orang lain sebelum kita kembali padaNya. Indri Lidiawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *