Kenapa aku suka menontonnya? karena tokoh macgyver tak pernah menggunakan senjata api, dia lebih suka menggunakan ilmu fisika dan kimia dalam memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar untuk memerangi kejahatan dan terkadang menggunakan pisau lipat dalam menjalankan aksinya.
Saat itu tokoh macgyver menjadi idola di kampungku, siapa saja yang memiliki banyak akal akan disebut sebagai macgyver, bahkan salah satu teman kakakku rela pergi ke Jakarta hanya untuk mencari dan membeli pisau lipat yang dimiliki macgyver. Tak bisa dipungkiri memang karakter macgyver ini menjadi salah satu inspirasi anak-anak dilihat dari sisi keilmuannya.
Banyak teman-teman sebayaku pada waktu itu menjadi lebih kreatif, dalam situasi apa pun selalu memanfaatkan benda-benda di sekelilingnya. Baik dalam membuat mainan, tugas sekolah, dan barang-barang bekas yang dapat dijual kembali. Media seperti televisi bukan hanya menjadi sarana hiburan tapi bisa juga sarana edukasi, jauh sebelum aku dan teman-temanku mengenal internet seperti sekarang ini.
Di masa kini pun banyak bermunculan macgyver-macgyver modern yang tentunya bersifat positif, seperti orang-orang yang memanfaatkan sampah menjadi sebuah benda yang berguna kembali bahkan memiliki nilai jual. Dengan berbagai kemudahan fasilitas dan media seperti saat ini maka tak heran terjadi peningkatan dalam berkreasi. Itulah sebabnya mengapa Tuhan menciptakan manusia dengan berbagai kelebihan, satu diantaranya di karuniai akal, hal inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya.
Di zaman modern ini kita harus benar-benar menggunakan akal dalam membaca situasi di sekeliling kita, jika tidak bersiap-siaplah kita tertinggal dari yang lain. Belajarlah menjadi seorang macgyver yang mahir dalam memanfaatkan apapun di sekeliling kita. Contohnya saja seorang bloger, bloger yang ada diantara juragan cipir,para kontributor dan sebuah website penghasil dollar tentu akan (maaf) “memanfaatkan” situasi ini dengan “memunguti dan mengais” ilmu yang dimiliki para mastah, yang mungkin di suatu saat nanti berguna sehingga seorang bloger dapat mengikuti jejak juragan cipir yang memiliki penghasilan dari sebuah website.
Yang menjadi macgyver di era sekarang bukan hanya yang bersifat positif saja, banyak juga yang menjadi macgyver modern dengan sisi negatifnya. Dari mulai oknum pejabat yang korup, penipuan via sms, hack akun, sampai dengan penjahat kampungan sekelas pencuri ayam pun, mereka sudah bisa dianggap sebagai macgyver namun dalam hal negatif. Ya mereka juga memanfaatkan sesuatu yang ada di sekelilingnya dalam hal ini situasi demi mencapai suatu tujuan.
Macgyver tidak pernah menggunakan senjata api, dia lebih mengandalkan sisi keilmuannya dalam beraksi, begitu juga kita dalam menghadapi sesuatu bukan dengan jalan kekerasan yang berhubungan dengan otot, sikut sana sini demi mencapai tujuan, tapi cobalah dengan ilmu dan kemampuan yang kita miliki alhasil kesuksesan yang diraih pun akan lebih terasa. Semoga saja apa yang kita tonton di televisi dapat diambil manfaatnya.
Semoga bermanfaat. Jangan lupa baca juga Pengalaman Kesurupan Khodam Golok Ciomas.
Penulis : Dede Suhendi
(Terverifikasi)
Address : Perum Panorama, Kab. Purwakarta, Jawa Barat
Facebook : Sheva Dede
Google+ : +Dede Suhendi
tapi sekarang film-film kayak macgyver sudah jarang rilis lagi, tinggal film action cenderung brutal…tapi masih mendingan juga sich daripada film horror ga jelas…hehehe
saya malah gak ngerti sama sekali tentang macgyver, kecuali cuma dengar namanya aja krn saya gak pernah nonton filmnya hehehe 😀
beneran nih mbak indri blm prnh nonton?pdhl menurut sy seru bgt lho mbak he..he..
betul mas muhtar, apa lg sinetron yg Gazebo ha..ha…
Wah Film kesukaan saya tu, sampai sampai beli pisau lipat yang KW, kalau asli mahal he he he
Harus Kratif
Seru banget nih film, dulu waktu pertama diputar di RCTI Jumat malam jam 8