Gajah Asia, Mamalia Darat Terbesar di Benua Asia

Asian Elephant (Elephas maximus) – Gajah Asia lebih kecil dari sepupu mereka Gajah Afrika, kedua satwa ini sangat terancam. Subspesies yang ditampilkan di sini hanya ditemukan di Pulau Sumatera dan menghadapi ancaman dari konversi habitat hutan mereka untuk penggunaan lahan pertanian.

Gajah Asia adalah hewan dari jenis mamalia atau binatang menyusui, status mangsa herbivora atau binatang pemakan tumbuhan, rentang hidup di alam bebas rata-rata sampai dengan 60 tahun. Ukuran tubuh dengan tinggi di bahu sekitar 6,6 sampai 9,8 feet (2 – 3 meter) dengan berat: sekitar 2,25 – 5,5 ton (2.041 ke 4.990 kg). Mereka hidup dalam kelompok yang disebut kawanan. Status perlindungan mereka kinib “Terancam Punah”.

Gajah adalah binatang darat terbesar di planet Bumi, walaupun gajah Asia adalah sedikit lebih kecil daripada sepupunya di Afrika. Gajah Asia dapat diidentifikasi dengan telinga mereka yang lebih kecil dan bulat. Namun jika telinga gajah Afrika memiliki ukuran yang lebih besar serta menyerupai benua Afrika.

Telinga gajah memancarkan panas untuk membantu menjaga hewan besar besar ini tetap dalam keadaan segar, tapi terkadang hal itu tidak cukup. Gajah yang suka air sering mandi dengan menyedot air dengan belalai mereka dan kemudian menyemprotkan ke tubuh mereka sendiri.

READ  Macan Tutul Predator Oportunitis

Belalai gajah sebenarnya adalah hidung yang panjang dengan berbagai macam fungsi. Belalai ini digunakan untuk mencium, bernapas, terompet, minum, dan juga untuk meraih benda lain terutama makanan yang potensial. Batang belalai mereka saja mengandung sekitar 100.000 otot-otot yang berbeda ukuran. Gajah Asia memiliki sebuah fitur fingerlike di ujung belalai mereka yang dapat mereka gunakan untuk mengambil barang-barang kecil, sedangkan Gajah Afrika memiliki dua.

Gajah menggunakan taring atau gading mereka untuk menggali akar dan air, kulit strip pohon, dan bahkan digunakan untuk menyerang lawannya. Sayangnya gading mereka telah menimbulkan banyak masalah bagi mereka. Karena gading mereka sangat berharga bagi manusia sehingga banyak gajah yang telah dibunuh karena taring mereka yang mahal untuk dijual. Perdagangan ini adalah ilegal hingga saat ini, tetapi belum sepenuhnya berhasil dihentikan.

Gajah makan akar, rumput, buah, dan kulit kayu, dan mereka banyak memakan seperti ini. Seekor gajah dewasa dapat mengkonsumsi sampai 300 pound (136 kilogram) makanan dalam satu hari. Hewan-hewan yang lapar ini tidak banyak tidur, mereka menjelajahi jarak yang luas saat mencari makan untuk sejumlah besar makanan yang mereka butuhkan dalam mempertahankan tubuh besar mereka.

READ  Kera-kera Salju Jepang Yang Tampan dan Cantik Mempesona

Gajah betina tinggal di habitat keluarga dengan anak-anak mereka, sedangkan para jantan dewasa cenderung berkeliaran sendiri.

Memiliki gajah bayi adalah sebuah komitmen yang serius. Gajah memiliki masa kehamilan hampir 22 bulan, lebih lama daripada mamalia lain. Betina biasanya melahirkan seekor anak setiap dua sampai empat tahun sekali. Saat lahir, gajah kecil sudah memiliki berat tubuh sekitar 200 pon (91 kilogram) dan berdiri dengan tinggi sekitar tiga kaki (1 meter).

Gajah Asia telah dijinakkan selama ribuan tahun. Binatang-binatang kuat ini telah digunakan untuk memindahkan benda berat, seperti pohon yang baru ditebang, untuk membawa manusia di punggung mereka, dan bahkan gajah digunakan untuk berperang. 

Gambar Gravatar
Saya hanyalah seorang blogger biasa yang ingin berbagi pengalaman kepada pembaca melalui blog ini. Ilmu yang bermanfaat harus disampaikan kepada orang lain sebelum kita kembali padaNya. Indri Lidiawati

5 komentar

  1. waduh,,,,gajah dari dulu udah berat besar lagi 🙂

  2. gadjah besar tapi kalah sama semut kawan, hehe… thanks kunjungan perdananya

  3. wow, artikelnya tenttang dunia satwa ya, keren om..

  4. Iya kawan, coz empunya blog ini suka hewan-hewanan, hehe

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *