Duh! Capeknya Tersesat di Mall Malioboro

Ini tulisan ketiga saya di blog Juragan Cipir, yah untuk saat ini baru sedikit yang bisa saya tuliskan tapi perlahan lahan akan meningkat seiring berjalannya waktu.

Oke, apa Anda pernah pergi ke jogja  ? jika Anda pernah pergi ke jogja pasti Anda tahu tentang Malioboro bukan, yup benar sekali, jalan Malioboro atau pasar malioboro memang identik dengan Kota Jogja.

Saya sudah beberapa kali berkunjung di Malioboro, tapi kali ini saya dan teman – teman mengadakan tour ke Jogja menggunakan motor selama 5 hari, jika pergi ke Jogja tapi tidak ke Malioboro itu rasanya seperti sayur tanpa garam, hehe..

Di Malioboro banyak sekali hal – hal menarik yang bisa kita temukan, seperti pelukis, pengamen, bule atau bahkan jika beruntung Anda bisa menemukan Belahan jiwa di sana. Dulu saya berniat ingin kuliah di salah satu Institut Seni yang ada di Jogja dan melakukan pekerjaan sampingan dengan menjadi pelukis di Malioboro, tapi sayang saya terkendala dana untuk membiayai kuliah, jadi saat ini Cuma lulusan SMA saja.

Tapi ada satu hal yang saya tidak sukai jika pergi ke Malioboro, yaitu jika kita bertemu bencong, pernah saat kami sedang tidur tiduran di pinggir jalan tiba – tiba ada bencong yang jongkok diatas badan teman saya sambil bernyanyi, biasanya jika bencong sedang ngamen dan Anda tidak mau memberikan uang maka dia akan marah, itu alasan kenapa saya benci jika bertemu bencong di Malioboro ya walaupun tidak semua bencong begitu.

Setelah saya dan teman– teman capek dengan bencong kami berencana untuk jalan – jalan, saya melihat tulisan diseberang jalan yang bertuliskan “copet dilarang masuk” lah.. mana ada copet yang ngaku, ada – ada saja yang buat tulisan, mungkin jika orang itu sangat berjiwa copet pasti dia merasakannya dn tidak mau masuk kesana, hehe.. setelah berputar – putar gak jelas  lalu kami memutuskan untuk masuk ke salah satu mall yang ada disana, yah.. biar kelihatan seperti orang kota gitu.

Kami pun masuk ke dalam, jalan – jalan kesana kemari, naik ke lantai dua keliling lagi dan naik lagi ke lantai tiga, di lantai tiga kami duduk santai, nongkrong biar dikira orang Kota. Setelah kira – kira satu jam kami di dalam sana lalu kami berniat untuk keluar, kami turun ke lantai dua, tapi konyolnya kami malah berputar – putar seperti orang kebingungan mencari tangga ke bawah, setelah beberapa menit akhirnya kami sudah turun di lantai satu.

Eits… belum selesai sampai disini, disana pun kami lupa jalan menuju pintu keluar, entah apa yang ada di pikiran kami saat itu, kenapa semuanya lupa dengan jalannya. Kami tidak mau bertanya kepada satpam atau karyawan yang ada disana karena gengsi dan malu, coba bayangkan saja kalian bertanya “maaf, permisi, jalan keluarnya kearah mana ya ?” kan gak keren sama sekali, iya kan? Kesannya itu kita sedang tersesat di sebuah hutan.

Jadi kami memutuskan untuk mencari jalan keluar sendiri, Kami ada delapan orang, pasti kami bisa menemukan jalannya. Tapi kenyataannya sampai satu jam kami masih berputar – putar di dalam mall tersebut, setiap pintu kami lewati tapi tidak membawa kami ke pintu keluar malahan kami masuk ke sebuah gudang penyimpanan barang, “apa – apaan ini” pikir saya. Dan akhirnya kami melihat sebuah pintu yang diluarnya terlihat ramai, kami yakin pasti itu jalan keluarnya lalu kami memutuskan untuk masuk melewati pintu tadi, loh… ternyata yang kami masuki malah pintu belakang mall tersebut, sebenarnya pintu itu khusus karyawan tapi tak apalah yang penting kami bisa keluar dari mall tersebut walaupun lewat belakang.

Kami pun tertawa menertawakan kekonyolan yang kami buat, bisa bisanya kami masuk ke dalam mall dari pintu depan tapi keluarnya lewat pintu belakang. Ini akan menjadi pengalaman yang tidak pernah saya lupakan saat berkunjung di Malioboro. Setelah kami keluar dari mall lalu kami melanjutkan perjalanan keliling jogja.

^^ Jangan lupa baca juga Pengalaman Bertemu Dengan Hantu Penunggu Pohon Cemara.