Hantu Jure Grando 16 Tahun Meneror Warga

Halo juragan… Jure Grando adalah seorang petani di Istria yang meninggal pada tahun 1656. Ia diduga menjadi hantu dan meneror di daerahnya sejak 16 tahun kematiannya.

Dokumen resmi mengatakan, waktu itu masyarakat menyebutnya “stigon”, nama lokal untuk vampir atau perwujudan dari mayat hidup.

dracula, hantu vampire, cerita mistis, kisah mistis, seram

Jure Grando adalah seorang petani dari Istria, Kroasia yang meninggal pada 1656. Ia desa diduga diteror di daerah selama 16 tahun setelah kematiannya. Dokumen resmi dari waktu itu nama dia ” strigon , “nama lokal untuk” vampir.

Kasus Jure Grando sangat penting dalam mitologi rakyat bahwa julukan vampir secara resmi diterapkan kepada seseorang.

Menurut legenda masyarakat setempat, hantu Jure Grando bergentayangan di desa pada malam hari dan mengetuk pintu rumah seseorang. barang siapa yang pintu rumahnya diketuk oleh hantu Jure Grando, maka tidak lama lagi suami pemilik rumah akan mati.

READ  Peranan Harimau Loreng Menurut Mitologi Jawa

Mitologi seperti ini sangat mirip dengan kepercayaan flipina tentang Kumakatok, Trio Hantu Maut Penjemput Ajal dan kepercayaan jawa tentang Misteri Keranda Mayat Berjalan Sendiri di Musim Pagebluk.

Jika dirumah tidak ada suami, maka hantu Jure Grando akan mengencani janda penghuninya. Akhirnya ulah mayat hidup ini membuat bosan warga, sehingga seorang pendeta didatangkan untuk segera menumpasnya.

Mendapat perlawanan kuat dari pendeta, hantu jure Grando kabur dan melarikan diri. Kemudian warga beramai-ramai mengejar ke kuburannya. Kuburan digali dan ditemukan jasad Jure Grando dalam kondisi menyeramkan, lantas warga memenggal mayatnya. Akhirnya teror hantu Jure Grando berakhir.

READ  Legenda Dewa Gunung Berapi di Dunia

^^ Jangan lupa baca juga Vampire Croglin Grange Penghisap Darah Wanita Sendirian.

Gambar Gravatar
Saya hanyalah seorang blogger biasa yang ingin berbagi pengalaman kepada pembaca melalui blog ini. Ilmu yang bermanfaat harus disampaikan kepada orang lain sebelum kita kembali padaNya. Indri Lidiawati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *