Kepercayaan Jawa Tentang Adanya Mbah Danyang

Mungkin juragan pernah mendengar kata “mbah danyang”. Mbah danyang (mbah dhanyang) adalah kepercayaan masyarakat jawa tentang adanya makhluk halus yang berasal dari roh para leluhur maupun berasal dari makhluk halus asli yang menaungi suatu tempat, wilayah, atau kawasan, seperti gunung, laut, sungai, hutan maupun sebuah desa.Mbah danyang yang menaungi sebuah desa biasanya dianggap berasal dari tokoh penting atau orang yang dituakan di desa itu semasa hidupnya (sesepuh), misalnya orang yang babad alas pertama di sebuah desa, tokoh adat, dan sebagainya.

Biasanya dalam acara hajatan, selamatan, maupun acara-acara tradisional masyarakat setempat, nama mbah danyang selalu disebut. Misalnya dengan berkirim doa ke mbah danyang sebelum acara dimulai. Ada juga masyarakat jawa yang menghormati mbah danyang dengan cara mengadakan suatu perayaan. Sebagai contoh silakan simak Nonton Perayaan Leang-Leong di Arjowilangun Yuk !

READ  Badb, Hantu Wanita Jahat Suka Mengadu Domba Di Medan Perang

Selain itu, para spiritualis, paranormal, dukun dan sebagainya, pasti akan menyebut nama mbah danyang dengan ritual memasang sesaji yang bertujuan untuk meminta ijin kepada mbah danyang sebelum mereka mengadakan acara sakral.

Kepercayaan ini sudah ada sejak masa lampau, ketika masyarakat jawa masih banyak yang menggunakan animisme dan dinamisme sebagai cara mereka untuk menghormati dan menyembah penguasa gaib alam yang menaungi kehidupan manusia.

Saat ini, kepercayaan akan adanya mbah danyang sudah mulai pupus di kalangan masyarakat umum. Namun tetap dikenal oleh kalangan orang-orang tertentu yang menerjuni dunia supranatural, misalnya para pengamal ilmu jawa maupun para ulama yang masih menggunakan tradisi jawa. Mbah danyang dianggap maklhuk halus yang harus dimintai permisi sebelum mereka mengadakan acara apapun yang bersifat sakral.

READ  Alectryomancy, Meramal Masa Depan Menggunakan Ayam

Jangan lupa simak juga Mitologi Nusantara Tentang Tuyul Pencuri Uang

Gambar Gravatar
Saya hanyalah seorang blogger biasa yang ingin berbagi pengalaman kepada pembaca melalui blog ini. Ilmu yang bermanfaat harus disampaikan kepada orang lain sebelum kita kembali padaNya. Indri Lidiawati

3 komentar

  1. Lebih dari itu gan, Danyang bukan merupakan arwah atau semacam roh orang yang telah mati, Danyang sudah ada sejak dulu ketika suatu tempat itu ada, bukan hanya desa yang agan bilang, Danyang lebih kepada penguasa yang sitilahnya Baurekso tuh tempat, bisa hutan, gunung, desa, bahkan wilayah yang lebih sepit atau juga lebih luas cakupannya. Di desa ada istilah Pulung atau kata lain adalah wahyu

    1. benar sekali agan, ntar saya benahinya artikel ini, saya lupa kalau danyang itu ternyata luas :p<br /><br />makasih tambahan penjelasannya 😀

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *