Apakah Anda Tidak Berbakat Olahraga Seperti Saya?

Semasa sekolah saya tidak suka pelajaran olahraga. Main kasti, basket, voli, berenang, bulutangkis…ah ndak ah… saya pilih duduk saja, menikmati udara pagi. Entah apa alasannya saya tidak memiliki minat dengan kegiatan-kegiatan itu.

Bakat saya sepertinya bukan di aktifitas fisik. Di dalam olahraga basket saya tidak pernah bisa drible bola. Shoot bola saja susah sampai ke ring. Saat menghadang lawan, dia gocek sedikit, lolos deh.

Foto oleh Rama V – flickr.com

Ketika sekolah mengadakan pelajaran renang, oh saya merasa seperti sedang bermimpi buruk. Takut. Alhasil saya jadi satu-satunya murid yang tidak bisa berenang.  Padahal teman-teman yang lain sudah bisa seperti ikan kesana-kemari.

Lari adalah bidang olahraga yang selalu diujikan semasa SMU. Akan tetapi….“Hah..hah..hah…Tuhaan,” itulah bunyi nafas saya yang tersenggal-senggal saat baru berlari satu putaran lapangan basket. Saya tidak paham kenapa saya begitu lemah.

Bagaimana dengan Tae Kwon Do? Alamak kaki ini tidak pernah bisa split. Tendangan saya tidak pernah bisa sampai kepala. Kalau bertanding, terkadang saya tidak sadar kalau kaki saya sudah sempat bersarang di “burung” lawan. Saya kira tadi itu perut.

Masih banyak lagi kegiatan olahraga lain yang membuktikan saya tidak berbakat. Wu Shu, saya lupa terus gerakannya sampai dimarahi sifu. Roller Blade, saat meluncur saya kalah cepat dengan orang berjalan.

Dengan semua fakta di atas kesimpulannya adalah saya memang tidak diciptakan untuk aktifitas fisik… tapi apakah memang demikian?

Saya menuliskan artikel ini khusus untuk Anda yang merasakan hal yang sama seperti saya. Mungkin Anda memang tidak berbakat olahraga…. atau kah jangan-jangan Anda hanya belum menemukan olahraga yang cocok.

Saya temukan kecintaan saya di sepeda

Saat kuliah saya jatuh cinta dengan sepeda. Saya pergi ke kampus bolak balik dengan sepeda. Di saat mahasiswa – mahasiswa lain pamer motor dan mobil, saya goes sepeda gunung yang saya beli seharga Rp. 700.000,-

Kalau saya mendengar orang bercerita, bahwa mereka harus sekolah naik sepeda 5 km, 10 km seolah-olah malang nian nasibnya, saya berkata dalam hati “So what gitu loch.” Sebab saya tiap hari pergi dari rumah ke kampus dan balik lagi itu kurang lebih 32 km.

Saat punya uang saya beli sepeda balap pertama saya (meskipun bekas). WUuuih Kalau sedang “main” saya bisa menempuh jarak 104 km. Buat yang tinggal di Jakarta, itu jarak kompleks Green Garden ke Mal Pondok Indah 2 kali putaran.

Rute terberat yang pernah saya coba tempuh adalah dari Bogor ke puncak paling atas. Oh my god! Setiap goesan itu rasanya seperti derita tiada akhir. Non stop goesnya, sebab kalau tidak ketinggalan rombongan.

Kekurangan dari olahraga sepeda adalah biaya perawatannya. Servis sepeda balap itu lebih mahal dari servis motor Ninja, biayanya di atas Rp.200.000,-, belum termasuk spare partnya. Akhirnya saya meninggalkan olahraga ini.

Kini saya berlari

Saat ini saya tidak lagi bermain sepeda, saya beralih ke lari. Kebetulan pada akhir bulan ini saya akan mengikuti lomba lari 5K yang akan diadakan oleh gereja saya. Saya bukan pelari dan tidak pernah benar-benar lari sebelumnya.

Akan tetapi saya putuskan untuk mulai berlatih sekitar sebulan lalu. Awalnya 1K saja saya tidak mampu berlari non stop. Namun saya terus berlatih 3-4 kali seminggu. Saya mulai keluar rumah setiap jam 4.00 atau 4.30 pagi, saat langit masih gelap. Bahkan kadang kala ada satpam yang curiga. Mereka kira saya maling yang sedang coba bawa kabur harta orang. Karena di jam segitu tidak ada orang yang lari pagi di kompleks.

Seiring waktu sekarang saya mulai terbiasa. Saya pernah tes untuk lari 5K tanpa henti dan saya berhasil. Tentu itu tidak terjadi dalam satu hari. Saya terus mendorong diri saya hingga terengah-engah setiap kali latihan. Baju pun bisa diperas hingga keluar air keringat. Kaki saya pegal-pegal terus setiap hari.

Saat ini saya bisa menyelesaikan 5K dalam waktu 42-45 menit. Kurang lebih waktu yang sama seperti Walikota Bandung, Ridwan Kamil saat mengikuti lomba 5K dari Bank Mandiri. Kalau beliau bisa dapat perak, semoga saya bisa sabet juara. Hahaha…

Mengapa Anda sepertinya tidak berbakat olahraga?

Sebenarnya ada hal yang ingin saya bagikan untuk Anda yang merasa dirinya lemah dalam olahraga. Ini adalah sesuatu yang tidak saya ketahui bahkan saat memiliki kartu anggota gym.

Kenapa Anda belum bisa secepat, selincah dan sekuat teman-teman Anda? Jawabannya adalah karena Anda belum memiliki otot secepat, selincah dan sekuat mereka. Otot-otot ini tidak tumbuh dengan sendirinya, Anda harus melatihnya.

Bagaimana otot bisa berubah jadi kuat?

Untuk menjadi kuat Anda harus merusak otot Anda. Kedengarannya mengerikan? Tetapi itulah kenyataannya. Setiap kali Anda melakukan kegiatan fisik yang melebihi aktifitas biasanya, misal: Anda tidak pernah lari pagi, lalu Anda mulai lari. Keesokan hari pasti Anda merasakan sakit pegal-pegal di otot kaki. Kenapa? Karena serat-serat otot Anda robek-robek dalam skala mikro.

Bila hal di atas terjadi, maka otak akan memerintahkan tubuh untuk melakukan perbaikan. Tubuh akan membuat otot-otot yang rusak menjadi lebih tebal dan lebih kuat. Dengan demikian otot-otot tersebut dapat menerima beban stres yang sama kali berikutnya. Itulah sebabnya lambat laun Anda bisa berlari lebih jauh atau mengangkat beban lebih berat, dsb.

Material yang digunakan tubuh untuk memperbaiki kerusakan otot adalah protein. Tidak heran Ade Rai suka minum telor mentah satu blender, latihannya berat banget. Orang tua mungkin berkata, jangan makan telor banyak-banyak nanti kolesterol. Kalau tidak melakukan olahraga fisik sih memang benar, tetapi kalau Anda melakukan latihan lari 5K seperti saya, Anda butuh makan telor lebih dari satu.

Selain itu saat Anda berolahraga aerobik – latihan fisik yang memerlukan banyak udara seperti belari, jalan udara (cardiovascular) di tubuh Anda akan semakin efisien. Paru-paru Anda akan membesar sehingga bisa menghirup udara lebih banyak. Jantung Anda jadi lebih kuat untuk memompa darah. Jumlah sel darah merah Anda akan bertambah sehingga bisa mengikat lebih banyak Oksigen (O2) untuk disalurkan ke otot. Pembuluh darah di otot pun akan terus bertumbuh sehingga bisa menyalurkan lebih banyak O2 ke sel-sel otot Anda.

O2 sangatlah penting. Sebab O2 adalah salah satu bumbu yang dibutuhkan tubuh untuk menciptakan tenaga. Itulah mengapa saat Anda beraktifitas berat Anda menjadi terengah-engah, sebab tubuh membutuhkan jumlah O2 yang sangat banyak.

Berikut adalah rahasia lain yang membuat otot jadi kuat, yaitu istirahat. Otot yang Anda rusak saat latihan memerlukan waktu kurang lebih 48 jam untuk perbaikan. Pertumbuhan otot terjadi pada saat Anda beristirahat.
 
Manfaat olahraga

Saya adalah orang yang mudah naik beratnya. Dengan olahraga berat badan saya bisa berkurang atau setidaknya stabil. Sebab selain membakar lemak, nafsu makan saya pun bisa lebih terkontrol.

Anda tidak ingin mengalami obesitas. Sebab obesitas bisa menambah parah penyakit apa pun yang Anda miliki. Tentu Anda juga tidak ingin mengalami hal yang sama seperti programmer Samuel Franklyn yang sekarang terbaring di tempat tidur tidak bisa berjalan akibat kelebihan berat badan.

Perlu saya akui saya sendiri kelebihan berat badan dan saya masih terus berjuang untuk melawannya. Kurus atau gendut itu adalah gaya hidup.

Penutup

Manusia memang memiliki bakat masing-masing. Bagaimana neuron di otak kita terangkai itulah yang menentukannya. Akan tetapi bila Anda merasa tidak sekuat, selincah, atau secepat teman-teman Anda. Jangan buru-buru mencap Anda tidak berbakat olahraga. Mungkin Anda hanya belum berlatih saja.
Temukanlah olahraga yang Anda sukai. Cicipilah beberapa jenis olahraga. Mungkin nanti Anda akan jatuh cinta dengannya.

Kesehatan adalah salah satu aset beharga. Percayalah Anda tidak akan mau sakit. Hal-hal kecil yang dilakukan secara konsisten akan membawa hasil yang besar dalam jangka waktu yang lama. Lari pagi yang Anda lakukan hari ini, esok dan minggu depan, mungkin bisa membeli waktu agar Anda melihat anak cucu Anda tumbuh besar.

So be healthy, my friend.

^^ Baca juga artikel menarik lainnya Ketahui 6 Kesalahan Menjalankan Toko Online Ini Untuk Hemat Waktu, Uang Dan Tenaga Anda.