Burung parkit yang digunakan meramal masa depan biasanya adalah parkit hijau, dan itu dianggap lebih manjur menurut teori ramalan mereka. Meskipun setiap peramal memiliki gaya keunikan sendiri-sendiri, tetapi para peramal ini memiliki kesamaan dalam hal yang mendasar. Proses meramal dimulai dengan pertanyaan dari para klien seraya menyebutkan namanya, lalu peramal menetapkan hitungan sejumlah kartu berdasarkan kosmologi India.
Mereka kemudian akan membuka sangkar burung parkit, lalu burung tersebut akan berjalan keluar dan memilih kartu untuk menentukan nasib sang klien. Setelah ada kartu yang dipilih, maka burung parkit tersebut kembali masuk ke sangkarnya. Setelah itu peramal akan membaca nasib sang klien di masa depan.
Hebatnya, di India ada satu burung Parrot Astrology yang bernama Mani berhasil memprediksi pemenang yang benar untuk semua Piala Dunia 2010 FIFA pada perempat final serta Spanyol-Jerman pada semifinal. Sayangnya, burung tersebut kehabisan energi mistis-nya ketika memprediksi hasil pertandingan final.
Meskipun Mani pernah mengangkat ketenaran burung parrot astrology, namun kini burung parrot nyaris kehilangan ketenarannya lagi. Orang-orang singapura mulai kurang percaya terhadap kemampuan mistik burung parkit untuk memprediksi masa depan, dan sebagian besar pendapatan parrot sekarang ini berasal dari wisatawan yang menyukai burung parrot. Jumlah mereka kini berkurang. Oh nasibmu burung parrot…
^^ Jangan lupa baca juga Haruspicy, Ramalan Masa Depan Bangsa Romawi.