Halo sahabat blogger dan pembaca setia blog juragan cipir… Membeli artikel kini marak terjadi di kalangan blogger di internet, terutama bagi para blogger pengguna adsense. Dengan membeli artikel mereka berharap blognya cepat kaya konten sehingga trafik meningkat, dan dollarpun mengalir deras ke kantongnya.
Tapi benarkan semua artikel yang mereka beli bisa menghasilkan uang? Jawabannya adalah “Tidak tentu”. Jika artikel yang mereka beli “bongkeng” (tidak subur) maka artikel tersebut tidak bisa menghasilkan uang alias hanya numpang tidur di blog saja.
Sementara itu, jumlah artikel yang bongkeng biasanya mencapai hingga 50% dari keseluruhan jumlah artikel yang mereka beli. Misalnya: Jika anda membeli artikel sebanyak 100 artikel dengan sejumlah uang, mungkin hanya sekitar 50 artikel saja yang bisa mencari uang. Sedangkan yang 50 artikel lainnya bongkeng alias tidak bisa berbuah karena tidak bisa menghasilkan trafik, atau karena tidak memiliki peruntungan yang baik alias hoki.
Ibarat kita membeli 100 bibit pohon salak dengan sejumlah uang untuk ditanam di kebun. Setelah pohon salak tumbuh besar ternyata yang 50 pohon adalah salak jantan, sedangkan yang 50 pohon lainnya adalah salak betina. Salak jantan tidak bisa berbuah, melainkan hanya menjadi pejantan saja. Sedangkan yang bisa berbuah adalah salak betina yang jumlahnya hanya tinggal separuh, atau mungkin kurang dari separuh.
Biasanya para petani salak akan menebang sekitar 40 pohon salak jantan dan kemudian menyisakan hanya 10 pohon saja sebagai pemberi benih bagi 50 pohon salak betina yang ada.
Seperti itulah nasib artikel yang kita beli dari “jasa penulis artikel”. Tapi bagaimanapun juga, kita tidak mampu menulis artikel sendiri jika blog kita telah besar. Sehingga membeli artikel merupakan solusi paling jitu dalam mendapatkan artikel untuk isi blog.
Semoga tulisan ini setidaknya bisa menjadi gambaran bagi kita semua dalam membeli artikel untuk konten blog, dan sukses buat blog nya teman-teman semua, amin. Jangan lupa simak juga Pengalaman Main Adsense Dengan Blog Buku Harian Minimalis.