Halo pecinta alam… Ada dua orang pendaki Gunung Welirang dilaporkan hilang oleh rekan mereka yang terdiri dari para anggota tim pendaki gunung yang berjumlah 23 orang dan hingga kini para petugas dan tim relawan terus melakukan pencarian di sekitar jalur pendakian di sekitar hutan Krapyak.
Mereka yang hilang adalah: Aniq Rofinus Sa’ni (27 tahun), Mahasiswa Antropologi Unair asal Desa Sukoanyar, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, dan Dendi Wicaksono (29 tahun) asal Karamenjangan Surabaya dari Tim PAS (Penjelajah Alam Surabaya), yang dikabarkan hilang ketika mendaki pada saat melintasi jalur pendakian di hutan krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Mojokerto. Tim relawan terus bekerja ekstra untuk menemukan mereka.
Dua orang pendaki tersebut diketahui berangkat pada hari Jumat pagi (1 januari 2016). Sementara itu jumlah pendaki seluruhnya adalah sebanyak 23 orang. Para pendaki tersebut tiba di Putuk Puyang pada sekitar pukul 10.00 dan langsung mendirikan tenda. Tetapi Aniq nekat melanjutkan perjalanan ke puncak Welirang bersama dua teman lainnya, yaitu Duita dan Apria.
Setelah mereka sampai di pertengahan, dua orang temannya balik lagi ke tenda karena tidak kuat lagi untuk melakukan pendakian. ”Jadi, teman saya, Aniq, nekat sendirian ke atas,” terang Wahyuning, teman yang merupakan satu kelompoknya.
Padahal Aniq hanya pamit foto-foto dan tidak lama. Akan tetapi hingga pukul 15.00, Aniq tak kunjung kembali.
Pada sekitar pukul 18.00, Wahyuning beserta teman-temannya mencari Aniq. Tetapi hingga tiga hari kemarin mereka belum mendapatkan hasil. ”Jadi, kemarin malam kami langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Pacet,” ungkap Wahyuning.
Parahnya, lanjut Wahyuning, teman yang merupakan satu kampus Jurusan Antropologi Unair Surabaya tersebut tidak membawa bekal sama sekali ketika melanjutkan pendakian ke puncak Gunung Welirang.
”Ya, cuma membawa kamera sebab pamitnya hanya untuk berfoto sebentar ke Brawijaya,” kata Wahyuning.
Sementara Dendi Wicaksono diketahui meneruskan perjalanannya menuju puncak Welirang sekitar pukul 13.00. Tetapi hingga saat ini dia juga belum bisa ditemukan.
”Kabar terakhir, keduanya sempat bertemu dan dinyatakan baik-baik saja dan dalam posisi turun. Tapi, informasi ini belum A-1. Keberadaan keduanya hingga sekarang masih belum jelas. Semoga saja tidak terjadi apa-apa,” terang Dendi singkat.
Kapolsek Pacet AKP Didik mengatakan saat dikonfirmasi, informasi yang dihimpun dari teman-teman pendakinya masih simpang siur. Karena ada yang mengatakan bahwa mereka sudah balik ke Surabaya. Ada juga yang mengatakan bahwa masih di atas gunung dan mereka berteduh karena hujan. Saat ini mereka sedang dalam perjalanan ke bawah menuju Makam Krapyak.
”Kami tadi juga dari atas Putuk Puyang. Saya bersama tim relawan PMI, LPBI NU, dan polhut serta relawan lain. Karena ada yang bilang sudah turun, kami putuskan kembali turun. Namun ternyata hingga kami sampai bawah sini, keberadaan kedua pendaki belum jelas,” terangnya.
Saat ini pihaknya memutuskan untuk menarik kembali para petugas dan relawan. Pencarian akan ditunda sementara karena kondisi cuaca tidak memungkinkan. ”Lagi kabut, kami tidak mau ambil risiko lagi. Besok kami melakukan pencarian lagi bersama tim. Semoga baik-baik saja,” ujar Didik saat ditemui wartawan di Makam Krapyak, Padusan, Pacet. (from: jpnn.com)
Simak juga berita terdahulu tentang pendaki gunung yang dilaporkan hilang: