Halo juragan , kali ini saya ingin melanjutkan serial perjalanan saya sebagai musafir . Setelah sebelumnya saya pernah membahas tentang perjalanan dengan argo gluduk , perjalanan di bukit srandil ,bagaimana mengatasi guna guna , bagaimana bisa menemukan passion kita dll .
Episode kali ini akan menceritakan bagaimana saya bisa menemukan uang atau pun bisa tidak kelaparan dan kehausan selama saya menjadi musafir .

Mungkin ada pembaca yang bilang itu mustahil tapi itulah kenyataan yang terjadi . Selama saya menjadi musafir ,nyaris tidak pernah saya kelaparan maupun kehausan . Karena ada saja orang yang memberi saya makan dan minum ataupun saya bisa menemukan uang di sepanjang perjalanan .
Lho kok bisa ? Ya itulah sebagian keistimewaan yang ada pada diri musafir . Tapi musafir beneran lho yang berjalan untuk mencari jati diri . Mencari arti hidup .
Apakah ada musafir palsu ? ada dan jumlah mereka lebih banyak daripada musafir asli .
Terus amalan apa yang dipakai ? Amalan yang dipakai simple saja . Sebelum melakukan perjalanan kita cari masjid/ musholla terdekat kemudian shalat sunnah 2 rakaat dan membaca amalan ya fatah , ya razaq sekian sekian .
Itu amalannya ,tapi ada yang paling penting . Yaitu keyakinan kita kepada Allah . Kita harus yakin kita melakukan perjalanan suci mencari jati diri , tanpa bekal baik berupa uang ataupun barang , hanya bermodalkan keyakinan bahwa apapun yang terjadi itu karena kehendak Allah dan Allah pasti akan menolong kita
Sebagai contoh dalam perjalanan di dekat alas roban . Setelah menunaikan shalat ashar di masjid dan membaca amalan diatas tadi saya berjalan . Dan syukur alhamdulilah saya bisa menemukan selembar uang 10rb an yang cukup untuk membeli nasi dan sayur .
Ada lagi satu contoh saat saya berada di demak . Dalam kondisi letih serta kelaparan ada seseorang yang tiba tiba mengajak saya bercakap cakap kemudian mengajak saya makan di warung .
Jadi bila ada musafir yang mengatakan bahwa dia kelaparan dan kehausan sampai beberapa hari ,bisa dipastikan keyakinan dia kepada Allah belumlah 100 persen . Masih ada sedikit keraguan kepada Allah
Bagaimana itu bisa terjadi ? ya pada waktu awal awal saya menjadi musafir ada seorang musafir senior yang membimbing saya serta memberikan saya pelajaran bagaimana bisa bertahan sebagai musafir .
Pelajaran itu antara lain ,bagaimana bisa bertahan dari kondisi alam yang extrim ,bagaimana bisa lari dari kepungan masa ( memang terkadang kehadiran musafir di satu kampung sering disalah artikan karena terlalu banyaknya musafir musafir palsu ) , bagaimana bisa tidak kelaparan dan kehausan ,bagaimana bisa berjalan cepat tanpa kenal lelah . Dan banyak pelajaran lain .
Tentu saja setiap pelajaran itu butuh ritual ritual khusus . Dan alhamdulilah saya bisa menjalani dan lulus serta mendapatkan kemampun khusus untuk bertahan sebagai musafir .
Apakah ilmu mendapatkan uang di jalan bisa dipakai selamanya ? Saya pernah mencoba membaca amalan itu setelah saya menikah dan tidak menjadi musafir , al hasil amalan tersebut tidak berfungsi . Begitu juga kemampuan kemampuan lain yang saya punyai , banyak yang tidak fungsi .
Saya lalu tersadar , bahwa dunia saya sekarang berbeda dengan dunia saya dulu . Episodenya sudah beda . Sekarang kalau saya pengen punya uang ya harus bekerja atau menjual hasil sawah dan ladang . Kalau saya pengen menempuh perjalanan secara cepat ya harus naik motor karena kemampuan berjalan cepat saya sudah hilang begitu saya memutuskan diri pensiun dari musafir .
Itulah sedikit kisah saya selama saya menjadi musafir , insha allah diwaktu waktu mendatang saya akan berbagi pengalaman dengan episode episode yang lain . semoga cerita saya kali ini dapat menjadikan hikmah dan bermanfaat bagi pembaca juragan cipir . alhamdulilah . Jangan lupa simak juga Tahapan-Tahapan Berinteraksi Dengan Makhluk Halus. [radjc-004]