Menurut laporan Shanghai Daily, korban meninggal akibat wabah tawon raksasa yang sangat agresif ini telah menyapu provinsi Shaanxi dan meningkatkan korban jiwa menjadi menjadi 41 orang serta lebih dari 1.600 orang terluka.
Meskipun serangan lebah adalah kenyataan hidup di Shaanxi, namun tahun ini serangga lebah sangat banyak, para ilmuwan menyarankan bahwa jumlah yang lebih besar ini dapat disebabkan oleh peningkatan suhu yang disebabkan oleh perubahan iklim.
![]() |
http://shanghaiist.com |
Seperti yang anda lihat pada foto di atas ini adalah lebah atau tawon besar. Lebah raksasa Asia (vespa mandarinia) yang rata-rata panjangnya 5,5 cm ( 2,2 inci ) atau sama dengan lebar iPhone 3G. Perhatikan panjangnya yang selebar telapak tangan manusia.
Lebah raksasa ini bisa mencapai kecepatan hingga 40 kilometer per jam (25 mph) dan juga sangat agresif . Seorang pria dikatakan telah dikejar lebah sejauh 200 meter dan menyengat berulang kali selama lebih dari tiga menit.
“Semakin jauh anda lari maka mereka semakin ingin mengejar Anda,” kata korban lain yang ginjalnya dirusak oleh racun lebah. Ketika ia dirawat di rumah sakit, urinnya adalah warna seperti kecap, menurut laporan setempat.
Pihak berwenang di Shaanxi telah membentuk tim ahli medis untuk memberikan dukungan kepada korban. Petugas pemadam kebakaran juga telah dilengkapi dengan pestisida dan pakaian pelindung untuk mengatasi serangan serangga ini. [http://shanghaiist.com]