Resensi Buku “Menulis Dengan Telinga”
“Menulis dengan telinga”, ya itu buku motivasi menulis yang pernah saya baca. Buku tersebut adalah karya Adian Saputra. Ia adalah seorang jurnalis Lampung Post. Isi bukunya sangat bergizi dengan bahasa yang renyah. Buku setebal 138 halaman itu berisi tentang motivasi dan trik menulis. Bukunya diterbitkan oleh Indept Publishing. Anda wajib membacanya.
Menurut Adian, seorang penulis itu erat kaitannya dengan aktivitas membaca. Selain itu, bakat menulis, menghilangkan ketergantungan menulis dari mood, hingga menjadikan menulis sebagai aktivitas sehari-hari adalah penting dan telah diuraikan lengkap di dalam bukunya.
Buku “Menulis dengan telinga” dilatarbelakangi oleh keharusan bagi setiap penulis untuk mampu menjadi pendengar yang baik. Seorang penulis harus mampu bersikap baik dan dapat berteman kepada siapapun. Penulis berpesan bahwa menempatkan setiap orang itu penting. Belajar dari siapapun adalah sebuah keharusan, tidak penting siapa orangnya, tidak penting siapa yang berbicara, namun dari mereka kita dapat belajar. Termasuk belajar menulis dari siapa saja itu adalah sebuah keharusan.
Buku ini penting dimiliki oleh setiap orang yang ingin menjadi penulis hebat. Sebab, di dalam bukunya akan menginspirasi banyak orang untuk terus menulis.
Di luar aktivitasnya, saya memanggil penulis dengan gelar “kak Adian”. Dia adalah teman saya. Saya terkadang mengikuti seminar atau kegiatan jurnalistik bersama beliau. Kalau aktivitas beliau sekarang adalah pimpinan di salah satu portal berita lokal di Lampung (duajurai.com). Beliau juga aktif di kompasiana (http://www.kompasiana.com/adiansaputra/self-publishing-kuat-positioning-jitu-di-marketing_55125acca33311ed56ba8406).
Banyak hal yang didapat dari beliau hingga saya mampu menulis setiap harinya. Ternyata menjadi seorang penulis itu harus mampu menjadi pendengar yang baik bagi siapa pun. Tidak boleh sombong ya?. Menulislah, maka karyamu akan abadi.
Ditulis oleh: Wahid Priyono, Seorang blogger dengan hobi menulis dan membaca. Menyukai kuliner semur jengkol, jus alpukat, sup bayam, dan udang goreng. Suka bermain badminton, menggambar, memikirkan wanita, dan olahraga lari. 😀
Related Posts
-
Perbedaan Antara Karyawan Google Dan Mitra Google
24 Komentar | Apr 7, 2015 -
Kisah Memalukan Timnas Portugal di Piala Dunia 1986
7 Komentar | Nov 24, 2016 -
Apakah Tuhan itu Ada?
11 Komentar | Jul 22, 2015 -
6 Fakta Tentang Agus Harimurti Yudhoyono
22 Komentar | Nov 24, 2016
About The Author

Wahid Priyono 1
Seorang yang haus akan ilmu. Terus belajar dari siapa saja. Menulis adalah hobi terberat saya. 'Menulislah, maka karyamu akan abadi". Kata Pramoedya Ananta Toer bahwa: "Menulislah untuk keabadian". Open your mind, visit my blog > Belajar Google AdSense
Add a Comment
Batalkan balasan
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Terimakasih mbak Indri, artikel saya sudah dimuat 😀
salam kenal untuk seluruh teman2 blogger Nusantara… #AyoMenulis #WarnaiIndonesia dengan generasi muda senang menulis.. menulislah maka karyamua akan abadi.
Jurnalis Lampung Adian Saputra, pengarang buku fenomenal berjudul Menulis Dengan Telinga kini resmi menjabat Pemred di Portal Berita Lampung – Jejamo.com
Saya di Parepare, Sulsel, di mana bisa didapatkan buku Menulis dengan telinga.