Sejak terjadinya peperangan di Yaman beberapa bulan yang lalu, yang diawali dengan serangan Arab Saudi Cs ke Yaman jelas membawa implikasi yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat Sipil. Banyak anak-anak dan wanita yang tidak berdosa terbunuh, karena keegoan para pemimpin dan pemberontak.
Memang sejak adanya pemberontakan kelompok Houthi, yang berusaha melakukan kudeta dengan menggulingkan pemerintahan, maka presiden Yaman mengungsi ke Arab Saudi dan sekaligus meminta bantuan ke Arab Saudi untuk membantu menaklukan pemberontak. Maka sejak itu, Arab Saudi mengirimkan pasukan tidak kurang dari 100 ribu pasukan lengkap dengan peralatan perang.
Setiap hari dalam sebulan di jalan-jalan yang menuju Yaman terutama dari wilayah Thowal, Jizan dan wilayah Najran terjadi konpoy peralatan perang yang dikirim ke yaman. Pemandangan ini jelas seperti ingin menunjukan kepada dunia tentang kekuatan persenjataan alat perang Saudi Arab.
Tak cukup disitu, beberapa negara yang tergolong dari kawasan jazirah arab pun tak ingin ketinggalan mengirimkan pasukan ke Yaman untuk membobardir wilayah yaman dengan sasaran kelompok pemberontak.
Anda bisa bayangkan bagaimana yaman sekarang? Tentu yaman sekarang bukan lagi yaman setahun yang lalu, yaman sekarang telah hancur, puluhan ribu rakyat sipil tanpa berdosa terbunuh.
Sejak itu pula, kawasan Arab Saudi terjadi kebanjiran rakyat yaman.. Memang Saudi sendiri memberlakukan bebas visa bagi rakyat Yaman, mereka dapat datang ke Saudi dengan sesuka hati, meraka dapat mencari pekerjaan sesuka hati.
Tulisan ini saya tulis, karena kemaren baru saja membawa penumpang orang yaman. Ia seorang ibu dengan anak perempuan sebanyak 8 orang tanpa disertai dengan suaminya. Tak tahu entah kemana suaminya, apakah menjadi korban peperangan atau tidak, tapi yang jelas anda dapat bayangkan seorang ibu dengan membawa anak perempuan sebanyak 8 orang, dengan membawa barang-barang sebanyak 10 koli, ada koper besar sebanyak 3 buah, karung besar sebanyak 2 buah, pakai blastik hitam besar 3 buah, sisanya tas kecil 2 buah. Kecuali itu mereka membawa ember, yang berisi alat masak, dan untuk keperluan minum mereka membawa air kemasaan galon. Wah repot sekali….. saya pikir inilah korban yang paling kecil dari sebuah peperangan.
Mengapa mereka ada di Arab Saudi ? Jawabannya saya yakin karena negara mereka sedang terjadi peperangan. Negara yang semestinya menjadi tempat berdomisili yang aman dan nyaman, justeru kini porak peranda, dengan peperangan. Yang dulu mereka bisa tidur nyenyak, kini mereka ketakutan…. ya ketakutan. Dari pada setiap hari ketakutan lebih baik merantau ke Arab Saudi, walau di sana juga tidak mendapatkan “ketenangan”.
Makanya kita sangat beruntung, Pemerintah dengan seluruh lapisan masyarakat Indonesia dapat menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan baik, tanpa konplik yang berarti, tanpa ketakutan, dan anda yang sekarang sebagai blogger dapat ngeblog untuk nguber dolar adsense.
Terima kasih, wassalam.