Rampokan macan (Rampogan matjan) adalah sebuah pertunjukan pada era sekitar 1900-an yang berupa pembantaian harimau. Pertunjukan ini diduga menjadi penyebab pertama menyusutnya populasi harimau jawa dan mempercepat kepunahan.
Ketika pertunjukan digelar, harimau dilepas ke dalam arena, sementara di sekelilingnya dikepung rapat oleh orang-orang yang membawa tombak. Ketika harimau mencoba keluar dari arena dan hendak menerobos pagar manusia, maka puluhan tombak menancap ke tubuh harimau apes tersebut. Lalu ia mati bersimbah darah.
Tidak hanya harimau jawa saja yang menjadi korban, tetapi segala kucing besar yang berhasil tertangkap di hutan seperti macan tutul dan macan kumbang (kecuali kucing rumah).
Akibatnya, pada tahun 1950 dilaporkan jumlah harimau jawa yang hidup di hutan hanya tinggal 25 ekor saja. Kemudian pada tahun 1980, IUCN secara resmi menyatakan bahwa harimau jawa telah punah dan tidak perlu diragukan lagi. Macan jawa yang sangat melegenda tersebut kini benar-benar tinggal kenangan.
Pertunjukan rampokan macan biasanya dilangsungkan di Kediri dan Blitar dengan disaksikan oleh ribuan penonton dan para tokoh adat setempat serta pejabat tinggi pemerintahan hindia belanda. Namun pada tahun 1905, pemerintah hindia belanda melarang acara ini.
Rampogan matjan merupakan penyebab pertama kali harimau jawa (panthera tigris sondaica) diburu secara sengaja untuk dijadikan sebagai media pertunjukan. Berbeda dengan cara petani menjebak harimau untuk menyelamatkan ternak mereka.
Hari ini, di pulau jawa benar-benar tidak ada harimau loreng, kecuali harimau jadi-jadian. Meskipun beberapa peneliti seperti Wahyu Giri Prasetyo dan Didik Raharyono membantah harimau jawa belum punah, tetapi hingga hari ini mereka belum bisa menunjukkan bukti rekaman atau foto harimau jawa dalam keadaan hidup sebagai bukti bahwa macan gembong jawa tersebut masih menjadi raja hutan di pulau jawa.
Namun, baru-baru ini banyak warga yang mengaku berpapasan dengan harimau jawa di hutan. Ada juga seorang pendaki gunung yang mengaku bertemu harimau jawa di hutan gunung slamet. Benarkah itu? Silakan baca selengkapnya Pendaki Gunung Mengaku Bertemu Harimau Jawa di Gunung Slamet.
Sedihnya ya.. mereka dibantai begitu..
gimana nggak punah, hutan yang menjadi tempat tinggal mereka dirusak dan digantikan tanaman perkebunan. sedih kalau mereka benar benar punah total
Ternyata ulah manusia sendiri,, harimaunya dibantai hidup-hidup,,,