Halo semua… Apa kabar, terima kasih sebelumnya kepada mbak Indri selaku admin blog ini yang telah mempublikasikan tentang sekelumit kisah mistis saya ini. Karena sebelum-sebelumnya saya membahas mengenai blog dan blog saja, maka kali ini saya akan membahas mengenai kisah saya saja. Tujuan semata hanya untuk refreshing dan menghibur kalian semua, tanpa ada unsur menyinggung SARA dan lain-lain.
Oh ya… ngomong-ngomong kalian sudah tahu kemamang atau belum? Kemamang ini memang bahasanya daerah saya untuk menyebutkan tentang bola api yang sering terbang saat malam hari. Ya sampai saat ini pun belum pasti kalo itu sejenis makhluk hidup afau makhluk ghaib.
Pengalaman saya ini berawal saat saya mau pergi berburu jangkrik. Hal ini terjadi saat saya masih SD ya kira-kira kelas 6. Saat itu saya pergi bersama 3 orang teman sebaya saya dan juga ada 1 kakak-kakak yang ikut menemani.
Kami saat itu mulai berburu jangkrik saat jam 9 malam. Lokasinya yang paling banyak terdapat jangkrik adalah di areal bekas persawahan di dekat kuburan. Karena sedang musim kemarau maka sawah itu dibiarkan tanpa ditanami apapun, dan hanyalah semak belukar dan rerumputan kecil yang tumbuh disana.
Alasan saya mencari jangkrik adalah untuk dijual. Dan saat itu harga jangkrik sungu adalah sekitar 4000 per ekor dan jangkrik jilabrang harganya 1500. Dan hanyya 2 jenis jangkrik itu saja yang bisa dan laku dijual. Kan lumayan bisa buat beli jajan siang harinya.
Saat mulai bertambah gelap saat itu sekitar pukul 22.30 an saya masih mencari, dan biasanya pulang jam setengah 12 Malam. Saat itu kondisi cuaca agak panas karena sedikit mendung dan juga tidak ada cahaya bulan. Dan ada 1 teman saya yang bawa obor dan satunya lagi bawa senter. Memang tak seperti hari biasanya saat itu ada yang bawa obor.
Karena semakin gelap akhirnya obor pun dinyalakan. Karena mengandalkan senter saja tak cukup. Lalu saat itu saya melihat dari arah pegunungan melihat ada seberkas titik api. Lama kelamaan semakin membesar dan membesar. Dan saya amati ternyata itu semakin mendekat dan mendekat.
Saya pun berteriak keteman-teman saya tentang hal itu, akhirnya saya pun dikasih tahu kalo itu adalah kemamang. Dan biasanya itu akan mengejar dan mendekati api. Akhirnya obor itu dimatikan akan tetapi kemamang itu semakin mendekat dan mendekat.
Akhirnya kami pun semua lari terbirit-birit ketakutan menuju rumah masing-masing.
Itu cerita saya… Apa cerita Anda?…
Jangan lupa simak juga cerita saya lainnya tentang Kebahagiaan Jaman Dahulu Yang Tidak Ditemukan Saat ini.
Penulis : Mustakim Banjarnegara