Konfigurasi Plugin Frontier Post WordPress

Saya masih punya hutang sama mba Indri yaitu membuat postingan tentang konfigurasi plugin Frontier Post. Untuk yang belum tahu apa itu plugin Frontier Post, adalah sebuah plugin yang digunakan untuk membuat, mengedit, menghapus artikel/postingan melalui front-end seperti yang digunakan oleh mba Indri ini.

Klik Untuk Memperbesar

Plugin ini sangat berguna bagi sebuah multi-authors blog seperti juragancipir ini. User akan dengan mudah menulis/membuat postingan tanpa harus masuk ke dashboard wordpress. Beberapa kelebihan dari plugin ini dibandingkan dengan plugin sejenis seperti “User Submitted Post” adalah :

  1. Memiliki kemampuan untuk mengatur role user sehingga setiap user dengan role tertentu dapat diatur untuk mendapatkan beberapa fitur tambahan atau justru membatasi beberapa fitur untuk mereka. Sebagai contoh, Anda bisa mengatur user dengan role “editor” misalnya agar dapat upload gambar langsung atau menerbitkan artikel secara langsung tanpa melalui tahap moderasi dan masih banyak lagi fitur keren lainnya.
  2. Tersedianya widget “My Post” yang menampilkan daftar dari postingan masing-masing user. Ada juga widget “My Approvals” yang berguna bagi Admin blog, digunakan untuk melihat jika ada postingan yang masuk dan perlu di moderasi untuk selanjutnya di terbitkan.
  3. Support custom template, artinya Anda dapat membuat template dan layout tersendiri sesuai dengan yang Anda butuhkan.
  4. Fleksibilitas dalam menambahkan custom taxonomies. Taxonomies digunakan untuk mengelompokkan sebuah artikel/postingan ke dalam grup tertentu. Secara default, wordpress memiliki 2 jenis taxonomis, yaitu “Kategori” dan “Tag” tapi jika diperlukan Anda dapat membuat taxonomies baru.

Konfigurasi Dasar

Konfigurasi plugin terdiri dari 4 bagian dengan mengunjungi halaman setting untuk plugin tersebut, terdiri dari :

  • General Setting
  • Capabilities
  • Advanced Setting
  • Debug Info (Tidak terlalu digunakan)

General Setting

Pada bagian ini Anda dapat mengaturnya dengan sangat mudah, semua bagian pada halaman tersebut sudah dijelaskan dengan baik dan mudah dipahami. Pada halaman itu juga Anda dapat menentukan “post type” yang diperbolehkan apakah itu “post” atau “page” atau keduanya.

Anda juga dapat membuat pengecualian pada kategori sehingga jika ada kategori khusus yang hanya ingin diisi oleh Anda seorang dan tidak mengijinkan user lain untuk membuat postingan pada kategori tersebut maka bisa Anda lakukan dengan mudah.

Klik Untuk Memperbesar

Capabilities

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa plugin ini memiliki kemampuan untuk mengatur apa-apa saja yang bisa dilakukan oleh user dan apa-apa saja yang tidak bisa mereka lakukan. Jika Anda menggunakan plugin lain untuk mengatur “User Role” di wordpress maka pada frontier post bisa di setting untuk menonaktifkan fitur Capabilities ini agar tidak terjadi konflik antara plugin. Contoh disini saya menggunakan plugin lain untuk mengatur “User Role”

Frontier Post

Advanced Setting

Sebagian besar pengaturan untuk plugin ini terdapat pada halaman “Advanced Setting”. Halaman ini digunakan untuk mengatur jumlah tag yang akan digunakan, menampilkan custom taxonomies yang telah Anda buat, default editor layout apakah akan disertai dengan panel-panel seperti emoticons, text-align, blockquote dll. Juga mengatur default layout dari kategori apakah akan berupa checkbox atau radio buttons. Untuk kategori yang memungkinkan user memilih lebih dari 1 kategori maka lebih baik diatur menjadi “checkbox” atau “multi-select”.

Frontier Post

Ada hal penting lain yang saya rasa perlu dilakukan juga oleh mba Indri. Frontier Post memiliki kemampuan untuk menghitung jumlah kata “word count” namun sayangnya setelah ada updated versi wordpress 4.3 kemarin fitur tersebut tidak lagi berfungsi termasuk di juragancipir ini saya lihat “word count” nya tidak berfungsi.

Untuk itu, dulu sempat ada yang bertanya pada pihak pengembang plugin melalui halaman support nya bahwa setelah ada update versi wordpress terbaru maka “word count” tidak lagi berfungsi.

Ternyata si pengembang juga tidak tahu pasti apa penyebabnya dan dia berusaha untuk memperbaikinya sehingga pada update plugin terbarunya dan dia menambahkan fungsi baru yaitu menggunakan “Tinymce Word Count” sebagai pengganti fungsi word count yang dulu. Settingan tersebut bisa Anda temui pada halaman Advanced Setting dan ceklist bagian ini.

Frontier Post

Setelah itu fungsi word count akan berfungsi kembali dan ini akan sangat berguna bagi user sehingga mereka bisa memperkirakan berapa jumlah kata yang sudah mereka gunakan untuk memenuhi kriteria sebuah artikel yang pantas di publikasikan.

Frontier Post

Fitur Tambahan

Jika Anda ingin tahu lebih detail tentang plugin ini beserta fitur-fitur tambahan yang sangat berguna maka kunjungi langsung situs resmi nya “WpFrontier”. Situs tersebut digunakan sebagai dokumentasi plugin dan beberapa fitur tambahan.

Salah satu fitur tambahan pada segi keamanan yaitu Anda bisa mengatur agar di bagian galeri gambar (Media Library) hanya menampilkan gambar yang di upload oleh si user saja.

Frontier Post

Anda bisa melakukannya dengan 2 cara, yaitu dengan menggunakan kode dan menempatkannya pada file functions.php atau menggunakan plugin tambahan yang sudah disediakan oleh pihak pengembang. Jika ingin menggunakan kode tanpa harus menggunakan plugin maka kodenya :

//Restrict users who dont have capability edit_others_posts, to only see media they have uploaded themselves
function my_own_restrict_media($query) 
  { 
  //Check if it is an admin query
  if ($query->is_admin && !current_user_can( 'edit_others_posts' ))
    {
    //Check if it is an attachment query
    if ($query->query['post_type'] === 'attachment')
      {
      // Get current user, and author=current user to query
      $current_user = wp_get_current_user();
      $query->set('author', $current_user->ID);
      }
    }
  return $query;
  }
add_filter('pre_get_posts', 'my_own_restrict_media');

Tapi jika ingin menggunakan plugin tambahan maka download pluginnya disini. Tinggal aktifkan plugin tersebut dan secara otomatis akan langsung bekerja.

Fitur-fitur tambahan lainnya silahkan Anda pelajari di situs itu ya karena tidak semua fitur tersebut akan Anda butuhkan sehingga saya tidak tahu yang mana yang harus dijelaskan disini 😀

WordPress Custom Taxonomies

Bagian ini pun sebetulnya sama yaitu bersifat kondisional dan digunakan oleh Anda yang membutuhkannya. Jika Anda ingin menambahkan fungsi baru seperti halnya kategori dan tag pada wordpress yang berfungsi untuk mengelompokkan sebuah postingan maka yang Anda perlukan adalah membuat taxonomies baru atau biasa disebut custom taxonomies.

Contoh kasus, Anda memiliki kategori yang bernama “Blogging” dan Anda membutuhkan taxonomies baru bernama “Adsense”. Ini berguna ketika Anda memiliki sebuah blog yang membahas segala hal dan ingin membuat sebuah pengelompokkan artikel yang lebih terstruktur.

Kategori “Blogging” adalah kategori umum sehingga mungkin Anda memerlukan taxonomies yang lebih spesifik di dalamnya seperi Adsense, WordPress, Blogger dll. Sebagian fungsi taxonomies ini sebetulnya bisa digantikan perannya dengan cara membuat child category (sub kategori) di WordPress dan itu bisa dilakukan tanpa menggunakan kode atau pun plugin tambahan.

Oke langsung saja, jika Anda bermaksud ingin membuat taxonomies baru maka kode yang Anda perlukan adalah :

/*Custom Taxonomies*/
//Start of Blog
 add_action( 'init', 'create_blog_taxonomy' );

function create_blog_taxonomy() {
    $labels = array(
        'name'                           => 'Blogs',
        'singular_name'                  => 'blog',
        'search_items'                   => 'Search Blogs',
        'all_items'                      => 'All Blogs',
        'edit_item'                      => 'Edit Blog',
        'update_item'                    => 'Update Blog',
        'add_new_item'                   => 'Add New Blog',
        'new_item_name'                  => 'New Blog Name',
        'menu_name'                      => 'Blog',
        'view_item'                      => 'View Blog',
        'popular_items'                  => 'Popular Blog',
        'separate_items_with_commas'     => 'Separate blogs with commas',
        'add_or_remove_items'            => 'Add or remove blogs',
        'choose_from_most_used'          => 'Choose from the most used blogs',
        'not_found'                      => 'No blogs found'
    );

    register_taxonomy(
        'blog',
        'post',
        array(
            'label' => __( 'Blog' ),
            'hierarchical' => false,
            'labels' => $labels,
            'public' => true,
            'show_in_nav_menus' => false,
            'show_tagcloud' => false,
            'show_admin_column' => true,
            'rewrite' => array(
            'slug' => 'blogs'
            )
        )
    );
}
//End of Blog

Simpan kode tersebut di file functions.php dan dalam contoh diatas saya bermaksud membuat taxonomies baru yang diberi nama “Blog”. Setelah itu Anda bisa mengintegrasikan taxonomies yang baru Anda buat tersebut dengan plugin frontier post agar user bisa menggunakannya. Itu bisa dilakukan dengan menggunakan shortcode :

Frontier Post

Hasilnya akan seperti ini :

Frontier Post

Untuk list shortcode yang bisa Anda gunakan pada plugin bisa dilihat di halaman berikut.

Ada plugin yang saya rasa penggunaanya sangat cocok dipadukan dengan frontier post, yaitu plugin “Auto Post Thumbnail”. Plugin tersebut digunakan untuk mengatur post thumbnail secara otomatis ketika user setidaknya menggunakan 1 gambar di dalam postingannya.

Frontier Post memiliki kemampuan untuk mengatur post thumbnail namun tidak begitu bekerja dengan baik. Untuk postingan yang masuk dalam tahap moderasi terlebih dahulu mungkin tidak masalah karena Admin nantinya bisa mengatur ulang gambar thumbnail untuk postingan tersebut tapi untuk sebuah postingan yang langsung terbit tanpa melalui tahap moderasi maka plugin “Auto Post Thumbnail” akan sangat berguna atau plugin-plugin yang memiliki fungsi serupa yaitu mengatur gambar thumbnail secara ototmatis.

Saya termasuk user WordPress yang agak “cerewet” yang suka meminta fitur tambahan seenak jidat pada pihak pengembang plugin termasuk menanyakan sesuatu yang perlu saya tahu tentang plugin tersebut. Khusus untuk plugin Frontier Post ini saya sudah coba meminta fitur tambahan pada pihak pengembang yaitu mengintegrasikan plugin ini dengan Yoast SEO sehingga user bisa menginput “Focus Keyword” seperti halnya kita membuat postingan melalui dashboard dan menambahkan kemampuan untuk merubah URL postingan melalui front-end.

Saya rasa Anda juga perlu melakukan hal yang sama jika merasa plugin yang Anda gunakan perlu diperbaiki atau perlu ada fitur tambahan. Request saja langsung sama mereka pihak pengembangnya karena wordpress ini sistem open source, sebuah sistem terbuka yang dikembangkan secara bersama-sama. Oke, semoga tutorial dan penjelasan di atas berguna secara umum bagi Anda yang memiliki multi-authors blog dan bermaksud untuk menggunakan plugin ini dan secara khusus berguna juga untuk mba Indri, setidaknya untuk memperbaiki fungsi “word count”. 🙂

Posting pada Tak Berkategori

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *