Ketika Cinta Identik dengan Syair-Syair Nurani Insani- Halo Juragan, begitulah cara menyapanya mbak Juragan Cipir dengan penuh keramahan dalam usahanya mempererat persahabatan antara mbak Indri dengan Sobat-sobat Blogger atau semua pengunjung website ini. Kalau kita amati masing-masing Admin Blog itu mempunyai ciri unik tersendiri baik dalam membuat kata pengantar blog, isi, dan kalimat penutup.
Sobat Blogger, setelah saya membaca artikel yang berjudul Memahami Jati Diri Website Kita Sendiri, saat itu terbesit dalam hati saya untuk lebih banyak berlatih menulis artikel agar mengetahui artikel dengan niche apa yang sebenarnya paling saya pahami. Untuk itu, sebagai salah satu cara saya dalam mencari jati diri blog kesayanganku, maka lewat artikel perdana di juragancipir.com ini saya juga manfaatkan untuk latihan menulis artikel.
Para Juragan, sebenarnya sudah cukup lama saya ingin menjadi kontributor di website ini, akan tetapi rasanya belum percaya diri karena saya merasa masih acak-acakkan dalam membuat artikel. Jadi mohon maaf ya mbak Juragan dan Pembaca, jika tulisan saya belum enak untuk dibaca.
Pembaca perlu mengetahui bahwa artikel ini merupakan artikel jenis gado-gado antara bentuk karangan dan bentuk puisi. Puisi bebas di bawah ini sebagai bentuk apresiasi saya setelah membaca puisi karya Admin Web ini.
Sobat Blogger, ini…Ketika Cinta Identik dengan Syair-Syair Nurani Insani
Biasan rasa yang membelai mesra
Oh, begitu lembutnya… selembut sutra
Mampu menyejuki seluas hamparan hati
Yang sedang mengurai arti di danau nan sunyi
Saat itu…
Kunikmati indahnya bintang di langit
Yang terlihat jelas dari pinggiran danau
Sungguh hatiku jadi terbebas dari rasa galau
Keheningan malam pun semakin menyejukkan qolbu
Setelah tekena tetesan embun yang mengalir lembut dari pepohonan tepi danau itu
Sungguh terasa semakin segar daya imajinasiku
Saat itulah..inspirasiku mulai tumbuh subur
Tuk mulai belajar merangkai kata demi kata
Yang kan kutuangkan di gubuk artikel kesayanganku
Yaah,,,akhirnya ku terus menepi di sekitar danau yang sepi
Tuk mencari makna yang haqiqi
Begitulah perjuangan yang pantang berhenti
Sebagai manisfestasi cinta ilmu yang identik dengan syair-syair nurani insani
Waw,,,ini bukanlah puisi
Jadi tidak bermain majas personifikasi
Karena penulisnya bukan Blogger yang Lupa Mandi
Duhai para Sobat Blogger Sejati
Yuk kita berlatih menulis artikel yang sarat arti
Seperti hasil karyanya Mbak Indri
Silahkan baca Puisi Bahagianya Hidup di Malam Hari
Penulis : Syamsu