Mulai dua hari yang lalu, kegiatan ngeblogku sangat terganggu. Hari kemaren cuma mampu memposting satu artikel, sementara hari ini absen. Kenapa ? Gawat juragan, saya kembali kerja jarak jauh, yakni ke Najran, kota yang terletak sekitar 1200 km dari mekah, kota yang berbatasan dengan Yaman.
Mendengar yaman memang terasa terbayang peperangan, dentuman meriam, penderitaan, pembunuhan dan sebagainya. Memang beberapa bulan belakangan Yaman bergejolak, dengan adanya pemberontakan kaum syiah, yang kabarnya mendapatkan dukungan Iran.
Presiden Yaman minta bantuan Arab Saudi, dan Pemerintahan Arab Saudi sendiri, menyanggupinya untuk mengirim bantuan militer. Ternyata memang Arab Saudi pun mengirimkan 50 ribu tentara lengkap dengan peralatan perang canggih milik Arab Saudi. Tak cukup disitu, Arab Saudi pun mengajak negara-negara jazirah arab lainnya, untuk bersama-sama melakukan operasi militer.
Hasilnya sudah dapat di duga, Yaman porak peranda, berbagai fasilitas umum pun hancur. Warga sipil yan tidak berdosa pun banyak yang menjadi korban keganasan perang.
Warga Yaman pun tak tinggal diam, mereka melakukan perlawanan dengan cara cerdas. Arab dan sekutunya menuduh iran berada di balakang pemberontakan kaum syiah. Iran pun tak terima, sehingga akhirnya iran ngambek menyetop warganya untuk melakukan kegiatan umroh.
Sejak kegiatan hiruk pikuknya keributan antara Arab Saudi cs. dengan Yaman, saya pun total tidak rehlah (jalan) ke Najran. Saya hanya rehlan ke kota-kota lainnya, seperti abha, gasim, dan riyad, tapi setiap kali kerja selalu disajikan pemandangan konvoy alat-alat perang Arab Saudi yang dikirim ke Yaman.
Sekitar 2 bulan yang lalu, terdengar bahwa yaman melakukan serangan ke wilayah Saudi Arabia, yakni di Kota Najran. Berita itu mengatakan bahwa bebarapa warga Saudi ada yang meninggal, sesanya yang menjadi korban berkewarganegaraan seperti India, Pakistan dan Banglades. Najran pun mencekam.
Dua hari yang lalu saya pergi ke Najran, ternyata aman damai dan terkendali. Suasana sejuknya masih sangat terasa, keindahan kotanya tak berubah. Dan saya pun mengikuti Buka Bersama di Masjid jami yang 2 tahun lalu saya turut buk bersama. Bagi anda yang mempunyai saudara bekerja di Najran, tenanglah, Najran Aman. Jangan lupa simak juga Bukan Juragan Cipir Namanya Kalau Tidak Bikin “Ulah”.