Hai.. happy blogging bagi kita semua.
Kali ini saya akan berbagi sedikit artikel tentang kekuatan SEO pada artikel panjang Vs artikel pendek, siapakah pemenangnya?
Sebagian besar dari kalangan blogger tentu banyak yang beranggapan Artikel panjanglah yang menang.
Yup… pilihan tersebut bisa dikatakan iya bisa juga tidak.
Jika kalian terlalu fanatik menjagokan artikel panjang 4000 kata +++, bagaimana jika kalian menemukan typical artikel seperti ini: “Baca artikel dari awal sampai perbatasan artikel, isinya basa-basi semua?”
Tentu siapapun bakalan langsung close tab, yang akan berpengaruh pada tinggi rendahnya bounce rate blog tersebut.
Oleh sebab itu banyak blogger pro mengatakan “konten berkualitas + rajin posting”.
Bagaimana dengan makna SEO nya?
Untuk makna SEO, saya akan menjelaskan di akhir artikel, karena sampai sekarang saya masih menganggap “SEO itu misteri” namun penting untuk dilakukan, jadi tak perlu fanatik dengan SEO 🙂
Oke simak penjelasan singkat dibawah ini terkait makna seo pada artikel panjang dan artikel pendek.
Semoga berkenan 🙂
Bagaimana rekam jejak SEO pada artikel panjang?
Tujuan dalam menulis artikel yg panjang hingga 2000 kata +++ , 60 % para blogger bertujuan mendapatkan / sengaja membubuhi banyak  LSI dalam setiap kata artikel.
Sehingga ramah di mata google page one.
Lalu setelah sukses page one (pada artikel fresh), tujuan yang 40 % memang benar ditujukan bagi para pemburu informasi, yaitu pengunjung asli.
Karena dengan konten yg panjang hingga 2000 kata +++, bisa saja membuat para pengunjung betah berlama-lama untuk membaca konten tersebut.
Sehingga user experience (UE) yg didapatkan, akan berdampak baik untuk peringkat SEO blog dalam jangka panjang. (Jika ini berhasil, lumayan sulit untuk mengalah artikel tersebut).
Namun banyak pertimbangan akan semua itu, seperti banyak yg menyebutkan, bahwa tidak semua orang Indonesia doyan membaca artikel sampai menuju kalimat “demikian artikel kali ini bla bla bla”.
Pasti hanya membaca beberapa kata perkata yang penting bagi pribadi pembaca tersebut.
Sehingga trick menulis 2000 kata +++ tersebut, saya anggap dapat manis diterapkan pada blog yang berniche spesifik dan ketat akan pemahaman.
Mohon maaf.. saya ambil contoh tentang blog yang berniche IM / blogger, lalu lebih dispesifikan membahas seputar SEO dan optimasinya.
100 % pengunjung nya pasti banyak yang dari peggiat IM atau pun blogger yg memiliki masalah pribadi terkait blogging.
Dapat dipastikan user experience (UE) artikel tersebut baik sekali, karena sejatinya blogger atau penggiat IM lainnya, mempunyai satu aset yang tak ternilai yaitu daya tahan dalam membaca yang cukup lama dan memiliki minat yang tinggi dalam menyerap informasi dengan membaca.
Namun !!! dengan harapan, setelah selesai membaca info tersebut, langsung dapat diterapkan menyelesaikan masalah, ya minimal dapat dipahami.2
Bagaimana? Dengan yang malas membaca?
Bagi blogger yg malas membaca, tetap saja menguntungkan bagi si pembuat artikel panjang tersebut.
1. Unique visitor dan return visitor bakal bertambah kencang dalam waktu kewaktu.
2. Artikel tersebut bakal dijadikan eksperimen untuk ditulis ulang, atau lebih parahnya dicopas, nah jika demikian.. User experience juga dapat dikatakan untung bagi empunya artikel, karena untuk melakukan rewrite butuh waktu yang tidak cukup sebentar.
Lalu Bagaimana dengan artikel pendek?
Artikel pendek sepertinya sangat baik diterapkan pada blog yg sudah terkenal, atau memiliki trafic banjir setiap hari nya, karena pengunjung akan banyak mengetahui artikel fresh / baru melalui sidebar Artikel terbaru, hasil berlangganan email, atau berdasarkan ketikan nama domain blog di pencarian google.
Menurut saya pribadi, artikel pendek akan terasa sedikit berat jika diterapkan pada blog yang baru pecah telur alias baru.
Karena jika dilihat dari beberapa hasil pencarian halaman pertama google, mayoritas artikel yang ditemukan, jumlah katanya lebih dari 1000 kata +++ dengan beberapa LSI yang mengikat.
Karena untuk mensuport artikel agar dapat dibaca manusia melalui trafic google, mau tidak mau kita tak bisa melupakan peran SEO yang sangat penting.
Sehingga jangan kalian telan mentah-mentah makna kalimat “SEO itu menjebak” .
Tak ada istilah SEO yang menjebak, melainkan prioritas dan ala kadar nya yang harus kita junjung dalam memulainya.
Bagaimana dan kapan kita memprioritaskan SEO?
Sebagai pribadi seorang blogger, tentunya kita “harus” piawai dalam memerankan tugas webmaster dan Penulis (dalam hal blog pribadi).
Karena untuk menjadi blogger yang berkualitas, kata “harus” diatas wajib kita pahami dan resapi bersama-sama. Okey 🙂 .
Nah.. selain kata “harus”, kita juga punya kadar prioritas dalam hal webmaster dan penulis.
1. Webmaster
Rujukan dan tujuan nya telah kita sadari, yaitu kepada robot perayap dan mesin pencari (ingat hanya untuk robot !!! Bukan pengunjung manusia)
Bagaimana mewujudkannya?
Ya dengan menggunakan SEO, tak ada cara lain.
Karena dengan kita mengartikan secara baik kepanjangan dari SEO dapat memberikan pencerahan yang baik, yaitu “Search engine optimization” (mohon koreksi jika tulisannya salah), jika diterjemahkan dalam Indonesia menjadi “mengoptimalkan dalam mesin pencari”.
Mesin pencari yg seperti apa?
Google, bing, dan lain-lain.
Lalu bagaimana mengoptimalkan nya kedalam mesin pencari? ya minimal masuk page one dalam 1 – 2 kata kunci (mau itu short atau long keyword).?
Lakukan SEO sewajarnya, masuk akal atau sesuai porsi algoritma ditahun kalian optimasi. (Setiap tahun algoritma bakalan berubah, terutama raksasa google).
Catatan: disarankan lakukan optimasi SEO pada awal dan akhir kegiatan tulis menulis, bukan pada saat menulis.
Bagaimana peran sebagai penulis?
Saran saya dan dari beberapa sumber yang pernah saya baca, menulis lah untuk manusia, gunakan bahasa yang mudah dimengerti bagi target pembaca kita.
Dalam peran sebagai penulis, saya sangat setuju dengan kalimat ” SEO itu menjebak” !!!
Jangan sedikit pun memikirkan tentang SEO, tulis dan kumpulkan tulisan dalam target tertentu.
Karena apa?
Menulis sambil memikirkan SEO, lambat laun akan menghambat penyelesaian tulisan, dan tak menutup kemungkinan akan kehilangan ide menulis, lebih parahnya dapat membuat seseorang blogger pensiun dini atau bisa juga jadi kutu lompat. (Ya… dapat dikatakan pengalaman pribadi 🙂 ).
Catatan rewind: SEO tidak memusingkan para blogger jika diterapkan pada awal memulai atau akhir selesainya penulisan
Baiklah… tugas blogger itu memang sulit-sulit mudah, apalagi jika orientasi blog nya untuk mendapatkan uang, tentu tugas blogger dan webmaster tersebut harus benar-benar bisa diterapkan. (Mau dasar atau pro, intinya harus!!!).
Kesimpulan dalam memecahkan kebingungan antara tugas penulis dan webmaster a.k.a SEO adalah berikan yang terbaik untuk pembaca / pengunjung Manusia melalui konten yang berkualitas (berkualitas dalam penyampaian dan isi informasi),
Lalu setelah menyelesaikan tulisan yang berkriteria baik tersebut, terapkan ilmu seo yang kalian dapatkan dari bebagai bangku sekolah blogger.
Lakukanlah SEO yang baik dan wajar hanya untuk robot tercinta (jangan untuk manusia), karena setelah kalian sepenuh hati dalam membina SEO untuk robot tanpa mendua, robot akan dengan senang hati dan tulus mengantarkan informasi berkualitas tersebut terhadap manusia yang membutuhkan dalam pencarian keyword tertentu.
So… siapakah pemenangnya? Jawaban nya ada di diri kita masing-masing, hanya kita yg dapat memilih dengan naluri menulis yang di anugerahkan kepada kita.
Saya hanya bisa memenangkan : kata SEMANGAT untuk kita semua.
Baiklah… kiranya itu saja yang dapat saya bagikan.
Tak ada bermaksud untuk menggurui atau sok yang paling tahu.
Tulisan ini hanya bertujuan untuk berbagi dengan ikhlas kepada teman-teman blogger dimana pun kalian berada dan mengasah kemampuan menulis saya pribadi.
Mohon maaf jika artikel ini masih terdapat penyampaian kalimat yang masih rancu.
Bagi kalian para pembaca, jangan sungkan untuk berkomentar jika tulisan ini terdapat sedikit banyak koreksian 🙂
Sekian terima kasih.
Happy blogging. Jangan lupa baca juga Jangan Kotori Naluri Menulis.