Katak Bertanduk Amazon (Ceratophrys cornuta)

Amazon Horned Frog (Ceratophrys cornuta) – Hal pertama yang menonjol tentang kodok bertanduk Amazon adalah ukurannya. Hewan amfibi ini bisa tumbuk gemuk dan panjangnya bisa sampai 8 inchi (20 cm), dan lebarnya mampu menyamai sebuah piring teh. Binatang ini ditemukan di rawa-rawa air tawar dan kolam di seluruh dataran cekungan wilayah Amazon, mulai dari Kolombia sampai ke Brasil.

Katak bertanduk amazon adalah hewan dari jenis amfibi, status mangsa karnivora atau binatang pemakan daging, ukuran tubuh pada umumnya 4 sampai 6 inchi (10 sampai 15 cm) dengan berat mencapai 1 lb (480g). Mereka hidup dalam kelompok atau komunitas yang disebut Tentara atau Koloni.

Tahukah Anda? Beberapa penduduk desa Amazon memakai sepatu tinggi terbuat dari kulit yang disebut botas escuerzas untuk menangkis serangan ganas katak bertanduk Amazon di wilayah kekuasaan mereka.

READ  Fakta Tentang Alligator Amerika

Katak bertanduk Amazon memiliki kekebalan tubuh yang sangat kuat mereka akan memakan apa saja mangsa yang ada disekitarnya. Katak predator memiliki teknik penyergapan yang khas dalam berburu, mereka akan menekan tubuh mereka ke dalam humus atau sampah dedaunan di hutan sehingga hanya kepala mereka saja menonjol. Ketika ada seekor binatang yang lebih kecil dari tubuh mereka mendekat,  maka katak buas ini akan segera menyergap dan menelan seluruh tubuh mangsanya hidup-hidup dengan menguncinya menggunakan rahang mereka yang bergigi tajam.

Hewan ini sangat agresif di wilayah kekuasaannya dan buas jika dirinya merasa terusik. Beberapa ekor katak bertanduk Amazon telah ditemukan mati di alam liar dalam keadaan menelan mangsa lebih besar yang masih menonjol mulut mereka. Mulut besar dengan nafsu makan yang rakus membuat katak bertanduk ini mendapat julukan Pacman Frog.

READ  Baboon, Kera Besar Padang Sabana Afrika

Kodok betina umumnya lebih besar daripada kodok jantan, akan tetapi para katak jantan kaya akan hiasan berwarna pada tubuhnya, mulai dari hijau gelap hingga putih kecoklatan. Betina biasanya berwarna cokelat. Para ilmuwan belum bisa memastikan apa fungsi dari tanduk mereka dan hingga kini masih menjadi misteri, tetapi ada kemungkinan tanduk tersebut membantu mereka dalam kamuflase agar bisa menyerupai batang pohon atau daun di alam liar.

Gambar Gravatar
Saya hanyalah seorang blogger biasa yang ingin berbagi pengalaman kepada pembaca melalui blog ini. Ilmu yang bermanfaat harus disampaikan kepada orang lain sebelum kita kembali padaNya. Indri Lidiawati

4 komentar

  1. Ternyata katak ini ganas juga,,, saya pikir sama kayak katak lainnya<br />terima kasih atas sharingnya, memberi tambahan pengetahuan buat saya ni

  2. Gambar Gravatar Indonesia Rainforest berkata:

    ini lain sama kodok ijo yg biasa dimakan kawan, hehehe… thanks mampirnya

  3. Wuih.. keren juga, unik sekali kodoknya :)<br />btw folow sukses #14, folback ya mbak yang Catatanmingguanku 🙂

  4. Gambar Gravatar Indonesia Rainforest berkata:

    kodoknya ada antenanya kaya radio :)<br />ok follow sukses, thanks mampirnya mbak…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *