Jagad Raya – Pertengahan Juni 2013. Dimana perasaan senang, gelisah, takut, khawatir pada saat itu tiba-tiba muncul dalam hati saya. Senang karena Allah mengabulkan do’a-do’a saya. Gelisah karena belum pernah mengalami kejadian seperti ini. Dan takut jika tidak bisa menjalani dan memenuhi tanggung jawab besar ini. Hal ini disebabkan oleh timbulnya perubahan yang terjadi pada mantan pacar saya.
Disela-sela perasaan saya yang sedang gak karu-karuan pada saat itu, Allah tetap melanjutkan niatnya. Perubahan demi perubahan saya jalani bersama sang mantan. Oktober menginjak bulan ke-empat, berbagai macam perasaan tersebut mulai hilang terkikis oleh kebiasaan. Pada Desember bulan berikutnya, detak jantungmu semakin kuat dan bersahabat. Dan bentukmu sudah mulai terlihat dengan jelas. Setiap hari saya berusaha mengajakmu bercanda, sesekali melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an berharap agar terbentuk dasar agama yang kuat dalam jiwamu. Setiap bulan pula dirimu kami ajak jalan-jalan keluar meskipun yang telihat olehmu mungkin hanya sebatas kilatan-kilatan cahaya. Namun hal itu akan segera jelas telihat olehmu beberapa saat lagi.
Awal Februari 2014 tujuh bulan usiamu. Segala sesuatu yang berhubungan denganmu berusaha kami siapkan. Do’a-do’a selalu kami panjatkan kepada Allah. Sekarang tidak hanya detak jantungmu saja yang semakin keras, namun gerakan-gerakanmu di dalam sana juga semakin jelas terlihat. Sangat beruntung kamu berada di dalam rahim seorang wanita tangguh, yang sebentar lagi akan kamu panggil ibu.
Maret masih di tahun yang sama, gerakan-gerakan nakalmu di dalam sana sudah mulai berkurang. Mungkin disebabkan semakin besar tubuhmu yang menjadikan ruangan disekilingmu bertambah sempit. Dan perasaan gelisah mulai menghampiri saya, dimana waktu itu dirimu sudah tidak sabar lagi untuk menyaksikan secara nyata dan mengartikan kilatan-kilatan cahaya yang pernah kamu alami di dalam sana.
Minggu pagi 9 Maret 2015, detak jantung saya berdetak semakin kencang. Menyaksikan ulahmu yang kian agresif, menendang dan memukul-mukul dinding rahim ibumu. Namun saya tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa berdo’a kepada Allah agar diberi kelancaran dalam segala hal.
10 Maret 2015 pukul 02.00 WIB dini hari, saya menyaksikan betapa beratnya perjuangan ibumu yang berusaha membuatmu bisa merasakan indahnya dunia. Sampai pada akhirnya tangismu memecah keheningan malam itu. Syukur Alhamdulillah kepada Allah, sumber dari segala sumber yang telah mengabulkan doa’-do’a saya. Takbir dan tahmid saya kumandangkan ditelinga kanan dan kirimu. Selamat datang anakku, semoga segala rasa penasaranmu tentang dunia segera terjawab.
Mungkin blogger mania kecewa dengan judul artikel ini, tidak ada satupun kalimat saya yang berhubungan dengan jagad raya. Karena memang sengaja saya menulisnya seperti itu, berharap sobat blogger menjadi penasaran. Terima kasih kepada juragancipir yang sudah bersedia menerbitkan artikel ini. Jagad raya adalah nama anak pertama saya, ADHYASTA PANDU JAGAD RAYA. Yang sekarang sedang mencoba menyapa dunia (blogger).
Penulis : Masphie