Hantu ayam enak encho merupakan hantu dalam cerita masyarakat jawa yang sudah ada ada sejak jaman dahulu, terutama di daerah Malang, Jawa Timur, sehingga tidak semua orang di sana berani menangkap ayam yang mereka temui di jalanan pada malam hari.
Biasanya ayam jejadian ini menghantui seorang pedagang yang pergi berjualan di pasar yang berangkat berjalan kaki pada dini hari dengan membawa keranjang dipunggungnya.
Lantas ada seekor ayam tanpa pemilik melintas dengan jinak didepannya, maka pedagang tersebut menangkapnya dan dimasukkan ke keranjang yang digendongnya dengan maksud untuk di jual di pasar. Kemudian dalam perjalanan ke pasar, ternyata ayam tersebut bisa berbicara seperti manusia dengan mengatakan, “enak encho enak encho enak encho…” (artinya enaknnya saya digendong).
Tentu saja si pedagang sangat terkejut mendengar suara manusia yang berada di dalam keranjang dipunggungnya, lantas pedagang tersebut memeriksa isi keranjang. Lalu apa yang terjadi? Ternyata ayam yang dimasukkan ke dalam keranjang tadi telah berubah menjadi kepala manusia dengan mata melotot serta berlumuran darah.
Hanya ada 3 pilihan bagi si pedagang, yaitu: membaca doa, kabur, atau pingsan. Jika tidak pingsan, biasanya pedagang memilih kabur saja daripada membaca doa agar tidak melihat hantu kepala manusia terlalu lama. Sementara itu keranjangnya akan dibuang di tempat itu dan besoknya akan diambil lagi jika tidak keduluan orang lain yang lewat.
Karena cerita-cerita tentang godaan hantu ayam enak encho ini sering terjadi dimana-mana, maka biasanya para pedagang jaman dulu tidak berani mengambil ayam yang ia lihat di jalanan pada malam hari meskipun ayam tersebut tanpa pemilik, karena mereka khawatir ayam tersebut bisa saja ayam jadi-jadian. Kecuali hanya maling ayam saja yang berani mencuri ayam pada malam hari dan tanpa rasa khawatir kalau yang dicurinya adalah ayam jejadian. Hadiiiiiii…….
^^ Jangan lupa baca juga Legenda Hantu Usus Dalam Mitologi Jawa.