- This topic has 1 balasan, 2 suara, and was last updated 9 years, 10 months yang lalu by Indri Lidiawati.
-
PenulisTulisan-tulisan
-
-
pada #4996AnonimNon-aktif
Mbak Indri, terima kasih untuk jawaban atas pertanyaan saya yang kemarin. Saya ingin tanya-tanya lagi, nggak apa-apa ya? 🙂
Sekarang soal artikel untuk web/blog yang digunakan untuk Adsense. Kalau saya baca artikel-artikel di blog ini, pernah disebutkan bahwa artikel yang baik untuk adsense adalah sekitar 500 kata. Jika ditulis di MS Word, itu sekitar 2 halaman. Bahkan, saya pernah membaca di suatu blog, yang menyatakan bahwa pendaftaran Adsense kita kemungkinan akan ditolak jika artikel di blog kita rata-rata kurang dari 500 kata. (Entah itu benar atau tidak, saya tidak tahu).
Namun, jika saya perhatikan di banyak web/blog lain, saya sering mendapati artikel-artikel yang jauh dari 500 kata. Untuk memastikan hal itu, saya meng-copy artikel-artikel tersebut untuk dipindahkan ke MS Word, dan menghitung jumlah katanya. Beberapa kali saya mendapati artikel yang hanya berjumlah 200-300-an kata. Padahal web/blog tersebut memasang Adsense. Nggak usah jauh-jauhlah, kita bisa lihat artikel-artikel di web DetikCom atau TempoCo. Banyak sekali artikel pendek di sana, yang jauh di bawah 500 kata. Nah, kira-kira bagaimana penjelasan mengenal hal itu mbak?
Di sisi lain, kadang kita menulis suatu artikel yang memang tidak membutuhkan banyak penjelasan. Meski sudah dijelaskan secara gamblang pun, total kata yang kita gunakan dalam artikel itu tidak mencapai 500 kata. Jika kita paksa agar artikel itu lebih panjang (agar memenuhi “syarat” 500 kata), hasilnya malah bertele-tele dan ngelantur, sehingga pembaca bisa bosan membacanya. Nah, gimana itu mbak? (Kalau boleh protes, mestinya kan Google bisa menyadari hal-hal semacam itu kan ya?) 🙂
Kemudian, syarat lain yang populer menyangkut Adsense, artikel tidak boleh membahas hal-hal yang bersifat dewasa. Namun, lagi-lagi, saya sering mendapati artikel-artikel dewasa di banyak web/blog, dan iklan Adsense tetap muncul. Di KompasCom, misalnya, banyak sekali artikel dewasa, namun tetap ada iklan Adsense-nya. Jadi, apakah peraturan “tidak boleh memuat artikel dewasa” hanya ditujukan untuk web/blog kecil saja? Kalau memang seperti itu, rasanya kok kurang adil, ya? Web yang besar atau terkenal boleh memuat artikel dewasa, sementara web/blog yang lebih kecil dilarang.
Terakhir, artikel yang juga dipersyaratkan untuk Adsense adalah tidak boleh melanggar hak cipta. Nah, bagaimana dengan lirik lagu? Secara objektif, lirik lagu kan memiliki hak cipta. Namun, ada banyak web/blog yang memuat lirik lagu, dan iklan Adsense tetap muncul. Apakah Google tidak menganggap lirik lagu sebagai konten berhak cipta? (Tentu saja pertanyaan itu seharusnya saya tanyakan langsung ke Google. Tapi karena saya tidak tahu bagaimana cara bertanya pada Google, jadi saya tanyakan di sini, siapa tahu mbak Indri bisa memberikan pencerahan). 🙂
Segitu dulu, mbak. Maaf kalau terlalu banyak tanya aneh-aneh. Terima kasih banyak.
-
pada #5001Indri LidiawatiPeserta
mengapa artikel yang cuma berisi 200 – 300 kata bisa tampil iklan adsensenya?
iklan adsense tetap bisa tampil di postingan blog meskipun postingan tersebut cuma judul doang dan gak ada artikelnya sama sekali 😀
blog yg akan didaftarkan ke adsense dan ingin diterima harus benar-benar memenuhi syarat kelayakan adsense, jika ikut2an menulis postingan terlalu pendek dan seenaknya seperti blog2 lain yg telah memiliki akun adsense, maka penaftarannya tidak akan disetujui meskipun mendaftar hingga 100 kali, kecuali nasib sedang beruntung 🙂
pembaca malah bosankan jika kita memaksakan diri menulis artikel 500 kata yg akhirnya isinya bertele-tele dan ngelantur?
meskipun artikelnya cuma 100 kata, pembaca akan bosan jika artikelnya ngelantur dan tidak ada manfaatnya. Tapi jika artikel tersebut kaya informasi dan bermanfaat bagi pembaca, maka pembaca tidak akan pernah bosan membacanya meskipun artikel tersebut panjangnya 2.000 kata atau lebih 😀
Google harusnya menyadari? google adalah sistem, bukan manusia. Google akan menjalankan sistem yg telah program oleh suatu teknik, jadi google tidak memiliki sifat “menyadari” seperti layaknya makhluk hidup yg bernyawa. Oleh karena itu ada sebuah istilah yg disebut “kesalahan teknis”, karena yg menjalankan bukan manusia tetapi sistem 😀
mengapa situs besar banyak memuat konten dewasa tapi aman2 saja?
kebijakan program adsense menjelaskan: penayang harus mematuhi kebijakan program adsense, kecuali jika memiliki ijin khusus secara tertulis maka mereka akan dikecualikan dari kebijakan program adsense.
jika kita bisa memiliki ijin khusus secara tertulis, maka kita juga akan dikecualikan dari kebijakan program adsense dan boleh menulis postingan sesukanya tanpa takut dibanned seperti situs2 besar.
Tapi utk mendapatkan pengecualian dari kebijakan program apakah kita bisa memenuhi persyaratan yg ditetapkan oleh google, seperti situs2 besar yg memiliki ratusan ribu pageview perbulan? mereka banyak yg menjadi member publisher adsense premium dan dikecualikan dari kebijakan program adsense, alias anti banned 😀
mengapa blog yg memuat materi berhak cipta tetapi tetap muncul iklannya?
karena pemilik hak cipta tidak melaporkannya ke google. Tapi jika pemilik hak cipta tahu dan melaporkannya ke google, maka iklan adsense di blog tersebut hanya akan bisa muncul paling lama 1 bulan saja, karena setelah itu akan dibanned 😀
tidak usah jauh2 lirik lagu, jika ada blogger yg mengcopas artikel milik blogger lain lalu blogger yg dicopas tersebut melaporkannya ke google, maka akun adsense milik si pengcopas dijamin tamat riwayatnya paling lama sebulan setelah dilaporkan 😀
-
-
PenulisTulisan-tulisan
- Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.