- This topic has 5 balasan, 4 suara, and was last updated 9 years, 8 months yang lalu by Anonim.
-
PenulisTulisan-tulisan
-
-
pada #6711AnonimNon-aktif
Semoga belum bosan menanggapi saya, mbak indri. 🙂
Ini nyambung topik sebelumnya di sini: http://juragancipir.com/forums/topic/penggunaan-gambar-dan-penolakan-google-adsense/
Setelah saya baca-baca kembali artikel-artikel diskusi di blog ini, saya jadi menyadari ada beberapa kesalahan yang mungkin juga telah saya lakukan. Misalnya, saya membagikan link blog ke sosial media (Twitter dan Facebook), bahkan sempat 2 kali submit link artikel di lintas.me. Berikut ini kutipan penolakan dari GA:
“Seperti yang kami utarakan dalam email sambutan kami, kami melaksanakan peninjauan kedua terhadap permohonan AdSense Anda setelah kode AdSense ditempatkan pada situs Anda. Sebagai hasil dari peninjauan tersebut, kami telah menolak akun Anda karena pelanggaran berikut:
Kami tidak menyetujui permohonan Anda karena beberapa alasan yang tercantum di bawah ini
Situs tidak sesuai dengan kebijakan Google: Saat ini kami tidak dapat menyetujui permohonan AdSense Anda karena situs Anda tidak sesuai dengan kebijakan program Google AdSense atau mematuhi pedoman Mutu Webmaster. Sasaran kami adalah memberikan pengiklan kami situs yang menawarkan konten bermakna dan kaya, menerima lalu lintas organik, dan memungkinkan kami menayangkan iklan yang ditargetkan dengan baik kepada pengguna. Kami meyakini bahwa saat ini situs Anda tidak memenuhi kriteria ini.”
Nah, mbak indri menyarankan agar saya menunggu sampai blog berusia 3 bulan dan telah mendapat setidaknya 100 visitor organik untuk kembali mendaftar GA dengan alamat email berbeda. Yang mau saya tanyakan, bagaimana dengan link artikel yang telah saya bagikan di sosial media dan telanjur di-submit itu? Yang saya khawatirkan, kelak ketika didaftarkan kembali, Google masih akan mempersoalkan keberadaan link yang di-submit tersebut dan menilainya sebagai “tidak memenuhi pedoman mutu webmaster”. (Omong-omong, saya tidak tahu bagaimana cara menghapus link yang telanjur di-submit ke lintas.me)
Kemudian mengenai mendaftar kembali dengan email berbeda. Apakah yang berbeda di sini hanya alamat emailnya, ataukah semuanya? Rencananya, saya akan mendaftar kembali dengan email yang berbeda, tapi tetap dengan nama saya dan alamat saya. Apakah itu yang dimaksud mbak indri?
Sebenarnya, saya sempat berpikir untuk bikin blog baru saja, dengan domain baru, dengan isi yang lebih terfokus (satu topik, tidak campuran), serta ingin mengulangi mengerjakannya dengan lebih baik dan lebih bersih (tanpa share dan submit link). Tapi setelah mendengar saran mbak indri agar menunggu dulu untuk mendaftar lagi dengan blog yang sama, saya pikir tak ada salahnya untuk bersabar. Siapa tahu pada pendaftaran kedua nanti bisa diterima.
Demikian, mbak indri. Terima kasih untuk semua saran dan pandangannya. Saya sangat menghargai.
-
pada #6714Indri LidiawatiKeymaster
Kesalahan akan membuat kita menjadi pintar kedepannya, dan orang yg tidak pernah berbuat kesalahan biasanya orang tersebut tidak pernah berbuat apa2. Asalkan kita jangan sampai mengulangi kesalahan yang sama.
Link yang sudah terlanjur disubmitkan ke situs2 sosial bookmark tersebut biarkan saja karena hal itu tidak menjadi masalah karena mereka akan pudar dengan sendirnya seiring bertambahnya umur blog serta meningkatnya kualitas trafik dari search engine.
Kita juga bisa saja menghapus link2 di sosial bookmark tersebut dengan cara menghubungi pihak admin sosbook untuk mengajukan permintaan penghapusan.
Yang dimaksud mendaftar dengan email yg berbeda adalah alamat emailnya saja, sedangkan data2nya harus tetap menggunakan data kita seperti pada email sebelumnya.
-
pada #6718AnonimNon-aktif
mohon maaf, newbie ikut berbagi…. karena saya pun sama seperti gan Valen, ditolak juga pada tahap peninjauan kedua. Saya sering share artikel2 saya di sosial media terutama facebook dan google+. Setiap artikel yang saya publish sudah pasti otomatis di share ke sosmed tersebut namun penolakan google justru sama sekali tidak menyinggung masalah pelanggaran kebijakan GA tapi masalah navigasi blog yang perlu diperbaiki dan konten yang belum memadai.
Tentu mengenai penolakan ini saya kira masih menjadi misteri bagi siapapun. Kita sulit untuk menebak apa kesalahan kita karena pihak google sendiri memberi penjelasan secara umum tentang penolakan yg mereka lakukan. Yang perlu diingat adalah dan saya yakin setiap jawaban penolakan mereka melalui email tersebut sudah di template. Jadi memang jawaban2 tersebut sudah jadi template mereka meskipun pelanggaran setiap blog berbeda-beda. Kita sama-sama tahu bahwa kebijakan GA sendiri sangat banyak poinnya dan itu membuat pelanggaran setiap blog semakin kompleks berbeda satu sama lain tapi bisa saja jawaban yg diberikan google hanya “Akun Anda telah melanggar kebijakan Adsense”.
Solusinya menurut saya jangan terlalu cepat menyimpulkan pelanggaran yang kita lakukan kalau kita sendiri belum yakin. Takutnya justru kita menghilangkan atau merubah konten di blog yang sangat bermanfaat karena kita pikir itulah penyebab akun kita ditolak GA. Seperti kasus gan valen yang sudah dijelaskan di atas bahwa ada pelanggaran mengenai kebijakan GA. Saya pikir itu belum tentu masalah share artikel di sosmed karena kebijakan GA sendiri sangat banyak dan mungkin hanya pihak GA dan Tuhan yang tau mengenai pelanggaran yang kita lakukan. Baca lagi satu per satu, poin per poin kebijakan GA dan kita tanyakan pada diri sendiri apakah blog kita sudah sesuai dgn kebijakan GA.
Dan saya pikir gan valen jangan dulu terburu-buru memutuskan membuat blog baru untuk di daftarkan karna menurut saya itu gak menjawab permasalahan. Disini kayanya kita harus banyak bereksperimen dan coba menebak apa yang google maksud tentang pelanggaran yg kita lakukan. Jadi lebih baik maksimalkan aja blog gan valen yang sekarang dan perbaiki yang gan valen yakini harus diperbaiki terus coba daftar lagi.
Satu lagi, sepertinya blog yg ideal didaftarkan adsense memang yang relatif berumur muda dgn visitor yang gak terlalu banyak 100-150 uv/hari. Karena ketika kita dapat penolakan dari GA sudah pasti kita harus banyak melakukan perubahan di web dan pengunjung tidak akan terlalu kaget melihat blog kita yang dinamis/labil bahkan tiap hari berubah desain demi mendapat persetujuan GA. Bayakngkan kalau blog kita sudah besar dan banyak dikunjungi. Perubahan tata letak desain sedikit pun sudah pasti mempengaruhi kenyamanan pengunjung 🙂 terkecuali kita menerapkan sistem maintenance web. Sukses buat kita semua!
-
pada #6723AnonimNon-aktif
Pandangan yang sangat bagus, mas Anggriyawan.
Saya juga berpikir kalau penolakan GA memang sudah di-template. Jadi jawabannya sangat umum dan kadang membingungkan, karena kita tidak tahu apa sebenarnya yang jadi kesalahan kita. Karenanya, seperti yang dibilang mas Anggriyawan di atas, bisa jadi kita malah melakukan makin banyak kesalahan akibat kebingungan memahami kesalahan yang dimaksud GA.
Mengenai share artikel di sosial media, ada yang melatari tindakan saya tersebut. Sebelumnya, saya pernah membaca penjelasan seorang blogger senior yang menceritakan tips suksesanya mendaftar GA. Penjelasannya kira-kira seperti ini:
“Peninjauan kedua GA dilakukan oleh manusia, bukan oleh mesin. Bagaimana pun, mereka tidak bisa yakin apakah suatu materi blog disukai banyak orang atau tidak. Karenanya, sebagaimana umumnya manusia, mereka akan berpikir melalui indikasi yang terlihat. Banyaknya suatu artikel yang di-share di sosial media adalah salah satu indikasi bahwa suatu materi/artikel disukai banyak orang.”
Saya pikir penjelasan itu masuk akal. Jika suatu artikel di blog dibagikan banyak orang ke Twitter atau FB, maka itu bisa jadi indikasi kalau artikel itu memang disukai banyak orang. Jika dalam suatu blog ada banyak materi yang di-share ke sosial media, maka indikasi itu semakin kuat. Jika banyak orang menyukai suatu blog, bisa jadi tim GA akan mempertimbangkan hal itu untuk menerima pendaftaran yang diajukan blog tersebut.
Hal itulah yang kemudian mendorong saya untuk aktif membagikan link artikel saya di sosial media. Sejujurnya saya tidak tahu apakah pertimbangan itu benar atau tidak. Tapi karena saya masih newbie untuk urusan beginian, saya pikir tidak ada salahnya untuk mencoba.
Terima kasih mas Anggriyawan, juga mbak Indri yang telah memberikan ruang diskusi ini, serta banyak jawaban/pencerahan yang telah diberikan. Saya merasa telah banyak terbantu, dan saya senang belajar di sini.
-
pada #6722AnonimNon-aktif
Maaf blogger newbie share pengalaman saja…
Baru beberapa hari yang lalu account GA saya fully approved. Padahal saya punya kebiasaan jelek yang sama yaitu sharing ke media sosial, lintas me dan bahkan sub direktori dst. Banyak deh yang ditebar..
Meskipun demikian, paling tidak 1 minggu sebelum iseng apply GA, saya brenti tebarkan itu link. Bukan krn buat GA, tapi lebih krn capek… pas iseng kebetulan sudah ada kira2 1 minggu tidak lempar link..
Jadi rasanya tidak usah terlalu memikirkan link yang sudah dilepas, persis kata mbak juragan. Sepertinya penilaian GA bukan hanya dari sisi masalah link.
-
pada #6767AnonimNon-aktif
Pak Anton, kalau boleh tahu, blog bapak sudah berusia berapa bulan/tahun? Dan berapa kira-kira trafik organik yang datang dari google? Hanya untuk perbandingan saja. Terima kasih.
-
-
PenulisTulisan-tulisan
- Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.