Pada saat ini banyak diantara mereka yang patah di tengah jalan. Merintis adalah awal dari keberuntungan yang paling berat. Seseorang bisa putus asa, mengeluh dan menyerah. Karena masa-masa merintis penuh dengan ketidakpastian, sementara korban tenaga, waktu, pikiran dan materi sudah pasti. Akhirnya mereka berhenti ditengah jalan dan tidak jadi beruntung.
Contoh lain, seseorang yang sedang mencari kerja. Jika mereka mau mencari pengalaman kerja (keahlian) untuk bekal hidup, maka mereka akan mudah mendapatkan pekerjaan sewaktu-waktu kelak. Namun mencari pengalaman kerja ini tidak mudah, karena pikiran tidak boleh terfokus hanya pada gaji/penghasilan semata, melainkan untuk mencari keahlian. Dengan keahlian maka seseorang akan mudah mencari kerja. Artinya mereka akan sering beruntung.
Namun, bagaimana jika kita memiliki segudang pengalaman tetapi tidak ada lowongan kerja? Ya,,, karena itu memang belum waktunya. Tetapi kita telah siap untuk menjadi orang yang beruntung sewaktu-waktu. Daripada tidak memiliki pengalaman kerja sama sekali, apa yang ditunggu.
Seperti kata Thomas Alva Edison (penemu bola lampu) yang terkenal dengan kata-kata mutiaranya, “Keberuntungan akan terjadi jika ada pertemuan antara kesempatan dan kesiapan”.
Jika kita memiliki keahlian/keterampilan tertentu, maka kita hanya tinggal menunggu kesempatan saja. Jika kesempatan telah tiba, maka kita akan menjadi orang yang beruntung. Karena disaat ada kesempatan datang menghampiri kita, pada saat itu kita telah siap. Dari situlah kita akan akan menjadi orang yang beruntung.
^^ Begitulah. Semoga bermanfaat dan terima kasih telah berkunjung, jangan lupa simak juga Ingin Berbagi Pengalaman Unik Anda di Internet? Kirimkan di Blog Juragan Cipir.