Cerita Melihat Kota Makhluk Halus di Siang Bolong

Kota makhluk halus. Pada hari jum’at tengah hari, seorang warga sebuah pedesaan pinggir hutan di Malang Selatan yang bernama Suwarno. Siang itu ia hendak pergi ke ladang untuk menebang pohon bambu duri ( bahasa jawa: pring ori atau bambu oriΒ ), yang pohonnya besar dan tinggi serta berduri.

Ia mendapat pesanan dari seorang peternak ayam potong sebanyak 500 batang pohon bambu duri, yang sedianya akan dia gunakan sebagai kandang ayam model panggung.

kota makhluk halus

Pergi ke ladang bambu

Di siang hari yang terik, Suwarno pergi ke ladang yang tidak jauh dari rumahnya. Ia membawa gergaji dan pisau boding lalu bergegas menuju rumpun bambu duri yang lebat miliknya, yang terletak di dekat sumber air.

Menurut warga setempat, sumber air tersebut terkenal angker dan jarang ada orang melakukan aktivitas di situ pada tengah hari atau menjelang senja. Karena masyarakat percaya bahwa pada saat-saat seperti itu manusia tidak boleh melakukan aktivitas, kecuali matahari telah lewat di atas kepala.

READ  Yeongdeok, Rumah Hantu Paling Seram di Korea Selatan

Melihat kota makhluk halus

Namun karena banyaknya pesanan bambu yang harus ia setorkan ke pembeli, ia nekad melakukan aktivitas pada tengah hari di tempat angker tersebut.

Ketika ia sedang memanjat rerumpunan bambu duri tersebut, tiba-tiba kawasan sumber air di bawahnya hilang. Kemudia ia melihat ada sebuah kota besar yang ramai dengan aktivitas manusia serta kendaraan-kendaraan berlalu lalang, seperti layaknya perkotaan di alam manusia.

Namun ada sesuatu keanehan pada kota tersebut, yakni semua orang-orang yang terlihat di kota tersebut mayoritas mengenakan pakaian seragam warna hitam dan membawa pedang.

Melihat fenomena aneh tersebut, ia sadar bahwa dirinya telah masuk ke kota makhluk halus di alam gaib. Maka Suwarno langsung berdoa. Seketika itu pula, pemandangan kota besar tersebut langsung hilang. Kemudian yang tampak hanyalah sumber atau mata air dengan serumpunan semak belukar.

Pulang dari kota makhluk halus

Kemudian ia langsung secepatnya turun dari rumpun bambu dan bergegas pulang. Sesampai di rumah, ia bercerita kepada istri dan keluarganya.

READ  Cara Mengatasi Ilmu Guna Guna Paling Ampuh

Lantas seorang kakeknya menjelaskan bahwa di tempat itu merupakan sebuah benteng pertahanan pasukan makhluk halus. Sedangkan orang-orang yang berpakaian serba hitam tersebut adalah pasukan atau tentara makhluk halus.

Barang siapa masuk ke kota itu tanpa ijin, maka penjaga akan menangkapnya. Sehingga ia tidak bisa pulang kembali ke alam manusia. Nantinya, orang tersebut akan menjadi linglung karena sukmanya tertahan oleh makhluk halus di alam gaib.

Menurut sang kakek, itulah adalah risiko orang yang beraktivitas pada tengah hari di tempat angker. Karena tengah hari sebenarnya adalah waktu untuk sholat dan istirahat. Setelah matahari lewat di atas kepala, maka barulah boleh melanjutkan aktivitasnya.

Ada juga cerita mistis Hantu Anak-anak Kecil Penunggu Pohon Cangkring di Pinggir Kali. Setiap malam mengganggu orang-orang yang lewat.

Gambar Gravatar
Saya hanyalah seorang blogger biasa yang ingin berbagi pengalaman kepada pembaca melalui blog ini. Ilmu yang bermanfaat harus disampaikan kepada orang lain sebelum kita kembali padaNya. Indri Lidiawati

18 komentar

  1. Gambar Gravatar Zallegiance Zamzam berkata:

    Horror banget ceritanya mba Indri.

    Memang kata orang tua zaman dulu, kalau siang hari alias tengah bolong itu di larang aktivitas, kebanyakan para orang tua menyarankan untuk berhenti dan kalau yang muslim adalah waktunya ibadah….

  2. Kenapa makhluk halus perlu mendirikan benteng pertahanan?

    *efek keseringan main CoC*

    1. karena makhluk halus juga memiliki peradaban seperti manusia, katanya sih gitu hehe πŸ˜€

  3. Melihat kisah di atas sepertinya sudah menjadi cerita turun temurun bagi kalangan masyarakat jawa, karena memang dulu sebelum adanya modernisasi seperti saat ini, banyak daerah2 yang masih sepi dan kemungkinan banyak penunggu dari kalangan makhlus halus. Untung gak dibaca malam hari mbak,hehe… Oh iya, izin kasih saran buat mbak Indri dan masukan buat teman2 blogger dan termasuk mengingatkan saya pribadi, sepertinya ketika membaca beberapa tulisan mbak indri untuk penulisan kata “Resiko” masih kurang tepat. Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Bahasa Indonesia dan KBBI yang benar penulisannya adalah “Risiko” termasuk kata nasehat bukan ditulis “nasehat” akan tetapi yang baik sesuai EYD adalah “Nasihat”. Hal-hal lain juga penting diperhatikan adalah penambahan imbuhan pada kata depan -di, dan -ke yang menyatakan tempat, misalnya : Mbak Indri hendak ke pasar. Maka, penulisan imbuhan -ke pada kata pasar harus dipisahkan karena menyatakan tempat/lokasi suatau daerah. Maaf, hanya kasih saran, biar kita juga menulisnya pake EYD yang baik dan benar sesuai kaidah penulisan bahasa Indonesia ,hehe πŸ˜€

    1. oke makasih banyak koreksi dan sarannya mas wahid, sudah saya betulin, eyd memang terus berubah disesuaikan dengan perkembangan jaman πŸ˜€

      1. Terimakasih mbak Indri yg sudah mendengar saran saya, hehe…sesama blogger harus saling mengingatkan ya supaya ilmunya makin berkembang πŸ˜€ karena tanpa disadari oleh pembuat artikel, terkadang juga pembaca detail banget mengoreksi EYD artikel kita. Kalau artikel yg dibuat banyak EYD yang keliru/salah, terkadang orang yang lebih paham tentang EYD bisa jadi gak mau baca secara tuntas apa yang sudah ditulis, sebab artikel dianggap tidak berkualitas. Dan bahkan ada beberapa jurnalis media yang ditegur tim editor berita karena EYD bahasa Indonesianya gak bagus. Tentu keterampilan menulis harus terus dilatih… #AyoMenulis πŸ˜€

        1. makasih sama2 mas wahid πŸ™‚ betul sekali, pembaca tidak akan percaya dengan tulisan kita jika mereka melihat banyak eyd yg salah dan mereka akan kabur daripada melanjutkan membaca artikelnya org yg gak becus bahasa hehehe πŸ˜€

          Bagaimana pembaca percaya dengan isi bacaan kalau eyd nya aja gak bener. Saya rasa seperti itu pemikiran pembaca πŸ˜€

          1. ya seperti itulah mbak. Pembaca juga kan butuh kenyamanan dan kasih sayang melalui tulisan πŸ˜€

  4. koreksi: bisa dicek penulisan kata “resiko” di paragraf terakhir pada artikel di atas. hehe

  5. Untung mas Suwarno langsung berdoa ya, kalau nggak gimana jadinya tuh bisa tersesat di Kota Makhluk halus

    1. kalau gak cepat2 berdoa bisa hilang masuk ke alam gaib ya mang hmmm jadi takutt sendiri saya hehe… πŸ˜€

  6. wahahaha.. yakin mbak bisa lihat beneran? mau test ni πŸ˜€
    kalo bisa direkam sekalian, penasaran saia hiihihi

    1. bisa aja direkam kalau pas kita bawa kamere hehe πŸ˜€

  7. Makhluk halus punya kota juga ya,, ngeriiii

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *